In-depth

Deretan Aksi Curang yang Menimpa Kontingen Indonesia di SEA Games 2023: Ada Pencak Silat hingga Bulutangkis

Rabu, 10 Mei 2023 17:23 WIB
Editor: Subhan Wirawan
© PB Forki
Pembukaan Kejuaraan Dunia Karate WKF Serie A 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (18/11/22). (Foto: PB Forki) Copyright: © PB Forki
Pembukaan Kejuaraan Dunia Karate WKF Serie A 2022 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (18/11/22). (Foto: PB Forki)
Pencak Silat

Pertama dari cabang pencak silat di mana atlet Indonesia, Safira Dwi Meilani, gagal meraih medali emas lantaran wasit diduga melakukan kecurangan.

Pada laga final yang berlangsung Rabu, (10/05/23) sore WIB, Safira Dwi Meilani berpeluang besar menang setelah unggul jauh 61-43 atas atlet Vietnam, Hoang Hong An di ronde ketiga.

Pertandingan sendiri hanya tinggal 18 detik untuk memastikan Safira Dwi Meilani yang merupakan juara dunia Pencak Silat 2022 amankan medali emas buat Indonesia.

Akan tetapi, wasit asal Malaysia yang jadi pemimpin pertandingan malah menghentikan duel dan menjatuhkan diskualifikasi kepada Safira Dwi Meilani.

Akhirnya, Safira Dwi Meilani pun gagal menjadi juara serta harus puas mendapatkan medali perak pada final pencak silat Kelas B Putri SEA Games 2023.

Karate

Sebelum pencak silat yang jadi sorotan, cabor Karate lebih dulu mendapat tindakan kurang menyenangkan dan terindikasi adanya kecurangan yang diterima wakil Indonesia.

Kala itu, kata beregu putra yang sejatinya punya kans merebut emas, namun gagal setelah Vietnam yang diputuskan sebagai pemenang.

Manajer tim karate Indonesia, Yusran Arief, mengatakan indikasi kecurangan kepada atlet Indonesia terlihat lantaran banyak poin yang diraih kontingen Merah Putih tetapi tidak diakui oleh wasit.

"Dari awal hari pertama memang saya sudah curiga, dari Kata beregu kita yang seharusnya emas, sedangkan lawannya dari Vietnam di final itu kaget mereka menang."

"Kelihatannya waktu saat itu saya masih agak ragu. Namun, di hari kedua itu jelas terjadi lagi," ungkap Yusran Arief kepada awak redaksi INDOSPORT di Kamboja.

"Itu anak kita di kelas -75, Joshua, dua kali jelas mawasi-nya, poin ippon 3, itu tidak diambil. Kita protes dari tim Indonesia, diusir, selesai, diusir lagi," katanya.