Legenda Olahraga

Ayrton Senna: Awal Kisah The Rain Man (Jilid I)

Kamis, 10 Maret 2016 19:00 WIB
Editor: Hendra Mujiraharja
 Copyright:
The Next Rising Star F1

Aksi cemerlangnya di ajang Formula 3 membuat sejumlah tim Formula 1 (F1) tergiur untuk meminangnya. Pada 1984, Toleman menjadi tim yang sangat beruntung mendapatkan servis pembalap berbakat asal Brasil tersebut.

Sebagai pembalap debutan, sebuah hal yang wajar jika Senna tidak diunggulkan. Namun, dia justru tampil mengejutkan pada debutnya di ajang F1. Senna mengawali debutnya dengan mengikuti Grand Prix F1 Brasil di Rio de Janeiro.

Memulai dari posisi 17, Senna sempat tampil mengesankan. Sayang, mesin mobil Hart 415T dari mobil TG183B miliknya meledak pada lap kedelapan.

Senna berhasil mencetak poin pertamanya di ajang F1 dengan finish pada posisi keenam di Grand Prix Afrika Selatan dan Grand Prix Belgia. Pada dua seri Grand Prix tersebut Senna mampu finish di posisi keenam.

Puncaknya, Senna mampu finish di posisi runner-up pada seri legendaris Grand Prix Monaco. Pada seri itu, hujan deras mengguyur lintasan sirkuit jalan raya Monte Carlo, di mana Senna memulai lomba dari posisi start ke-13.

Namun, cuaca buruk justru menguntungkan Senna. Meski hanya mengendarai mobil dari tim papan bawah, Senna mampu melewati pembalap-pembalap senior yang berada di depannya seperti pembalap Williams, Keke Rosberg, serta dua Ferrari, Rene Arnoux dan Michele Alboreto. Bahkan pembalap top sekaliber Nigel Mansell dan Niki Lauda tergelincir karena lintasan licin.

Sayang ketika Senna sudah berada di posisi runner-up dan hendak merebut posisi puncak dari pembalap McLaren, Alain Prost, tiba-tiba panitia mengibarkan bendera merah tanda diberhentikannya balapan, karena cuaca yang semakin buruk. Senna keluar di podium kedua, terpaut 0,091 detik dari Prost yang menjadi pemenang GP Monaco 1984.
 

Walaupun pada akhir musim Senna hanya mampu finish di posisi ke-13, penampilan gemilang Senna pada lintasan basah yang diguyur hujan deras di GP Monaco menjadi legenda.

Sejak saat itu Senna mulai menjadi rival abadi Prost di F1, dan hingga saat ini dia tercatat sebagai pembalap tersukses di GP Monaco dengan catatan enam kali menang. Senna pun mendapat julukan The Rain Man karena piawai melibas lintasan basah karena hujan.

Ingin tahu kisah Senna saat menjadi juara F1 dan rivalitasnya dengan Alain Prost? Saksikan kelanjutannya pada Kamis (17/03/16).