Critic Sport

Indonesia Gagal Gelar MotoGP 2017, Salah Siapa?

Kamis, 21 Juli 2016 15:00 WIB
Editor: Joko Sedayu
© Devi Novitasari/INDOSPORT
Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora, Gatot Dewa S. Broto (tengah), bersama Pengelola Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto. Copyright: © Devi Novitasari/INDOSPORT
Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora, Gatot Dewa S. Broto (tengah), bersama Pengelola Sirkuit Internasional Sentul, Tinton Soeprapto.
Sentul Tak Memenuhi Syarat Dorna Sports

Keseriusan pemerintah Indonesia untuk menggelar ajang MotoGP mulai dipertanyakan Dorna Sports selaku penyelenggara ajang balap bergengsi tersebut pada Juni lalu. Pihak Kemenpora pun didesak untuk mengeluarkan surat yang menjadi tanda persetujuan penyelenggaraan MotoGP di Tanah Air.

Deputi IV Bidang Olahraga Prestasi Kemenpora, Gatot Dewa S. Broto, mengaku bahwa ia baru saja mendapat informasi dari pihak Ikatan Motor Indonesia (IMI), terkait desakan Dorna kepada pemerintah Indonesia.

"Isi surat tersebut bukan kami menetapkan Sentul sebagai tuan rumah MotoGP tapi kami memberi peluang bagi Sentul untuk mengikat kontrak dengan Dorna. Bahasa kami dalam surat ialah bahasa normatif, membuka peluang bagi Sentul jika menurut Dorna Sentul memenuhi, maka silakan bekerjasama," ucap Gatot.

Impian Indonesia menghelat ajang MotoGP 2017 batal setelah pihak Sentul tak kunjung melengkapi persyaratan yang diajukan pihak Dorna selaku penyelenggara. Pemerintah Indonesia pun menyayangkan kegagalan Indonesia menggelar ajang balap bergengsi.

"Request dari kami dan pemerintah berbeda terkait masterplan. Kami kembalikan kepada Sentul karena mereka belum depat email Dorna (mengenai kepastian gagalnya Indonesia menggelar MotoGP 2017) karena ini hanya dikirimkan kepada saya," ujar Gatot.

Dalam suratnya, Dorna menyebut mustahil jika Sentul dapat menggelar ajang MotoGP 2017. Hal tersebut secara otomatis memupuskan impian besar Indonesia untuk menggelar hajatan besar itu setelah terakhir kali menggelarnya pada 1997 silam.

Beberapa hal yang disinggung dalam surat tersebut di antaranya ialah Sentul yang tak kunjung mengirimkan modifikasi masterplan di delapan titik trek.

"Tidak ada pembicaraan dari Sentul jika mereka belum mengirimkan masterplan tersebut karena tentunya standar dari Federation International Motorsport (FIM) berbeda, namun tugas kami sebagai pemerintah untk membukakan jalan bagi Sentul telah kami lakukan," beber Gatot.

294