Jawara Supermoto Eropa Dibuat Penasaran pada Debutnya di TGA Indonesia

Minggu, 16 Desember 2018 09:04 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Ian Setiawan/INDOSPORT
Germain Vincenot Marchal merupakan nama baru di kancah Supermoto yang dihelat di Indonesia, Ajang Trial Game Asphalt (TGA) Copyright: © Ian Setiawan/INDOSPORT
Germain Vincenot Marchal merupakan nama baru di kancah Supermoto yang dihelat di Indonesia, Ajang Trial Game Asphalt (TGA)

INDOSPORT.COM - Germain Vincenot Marchal merupakan nama baru di kancah Supermoto yang dihelat di Indonesia.

Ajang Trial Game Asphalt (TGA) tahun ini pun menjadi kesempatan beradu tangkas dengan rider Tanah Air untuk pertama kalinya.

Namun, debutnya itu tak berjalan mulus. Germain harus kehilangan separuh lapnya gara-gara terlibat insiden tabrakan dengan dua rider lainnya kala menguntit secara ketat laju Gerry Salim yang kencang sejak memimpin start di kelas FFA 450 Internasional.

© Ian Setiawan/INDOSPORT
Germain Vincenot Marchal merupakan nama baru di kancah Supermoto yang dihelat di Indonesia, Ajang Trial Game Asphalt (TGA) Copyright: Ian Setiawan/INDOSPORTGermain Vincenot Marchal merupakan nama baru di kancah Supermoto yang dihelat di Indonesia, Ajang Trial Game Asphalt (TGA)

"Saya harus memberikan selamat kepada Gerry atas prestasi ini. Silakan Anda lihat, saya berikan kacamata milik saya kepada dia," ujar Germain Vincenot kala menyerahkan trofi kepada Gerry Salim di podium, Sabtu 15 Desember.

Pada balapan di Moto 2 itu, Germain tak bisa merampungkan lomba akibat motornya sudah kesulitan setelah terjatuh.

Poinnya pun lantas diambil dari aksi di Moto 1 dengan 22 poin, diikuti kompatriotnya Jan Deitenbach (Jerman) dengan 15 angka.

© Trial game Asphalt International Championship 2018
Trial Game Asphalt International Championship 2018 yang diselenggarakan di Sirkuit Kanjuruhan, Malang Copyright: Trial game Asphalt International Championship 2018Trial Game Asphalt International Championship 2018 yang diselenggarakan di Sirkuit Kanjuruhan, Malang

Hanya Lewis Cornish (United Kingdom) yang menjadi rider asing dengan nilai tertinggi. Rider yang juga pernah bersaing di FIM Supermoto Asia tahun 2016 lalu itu menyabet 31 poin dengan menyelesaikan 2 kali balapan hingga menghasilkan 18 dan 13 poin.

"Tapi saya tidak masalah (tidak meraih trofi juara). Saya justru senang bisa tampil dan meramaikan persaingan di Supermoto Indonesia tahun ini," tandas rider Supermoto kebangsaan Prancis tersebut.

Pemenang ajang Supermoto Prancis di kelas 250 CC selama dua tahun beruntun pada 2016 dan 2017 itu pun sangat berhasrat untuk bisa kembali tampil di ajang Supermoto, khususnya TGA yang memasuki edisi ketiga pada tahun depan. 

"Balapan Supermoto di sini semakin berkembang bagus. Saya akan berusaha kembali berlaga di Indonesia lagi tahun depan," imbuh rider berusia 27 tahun itu.