Pembalap Moto2 Ini Akui Tidak Merasa Adanya Bantuan dari Pemerintah Indonesia

Senin, 17 Desember 2018 11:57 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Dimas Ekky Pratama, pembalap Indonesia. Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Dimas Ekky Pratama, pembalap Indonesia.

INDOSPORT.COM - Kabar baik datang dari cabang olahraga balap motor. Dimas Ekky Pratama akan mewakili Indonesia di kancah dunia pada kompetisi Kejuaraan Dunia Moto2 2019.

Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi para pencinta balap motor di Indonesia. Pasalnya, pada kompetisi ini Dimas akan bertarung melawan banyak nama-nama hebat di dunia balap motor seperti Alex Marquez, Lorenzo Baldasarri, Luca Marini, dan Jorge Navarro.

Namun ternyata, di tengah kabar baik tersebut terdapat pula kabar miring di balik kebahagiaan yang Dimas rasakan atas pencapaian barunya. Dimas merasa peran pemerintah dalam mendukung cabor balap motor maju masih sangat kurang.

"Peran pemerintah belum berasa sih," tuturnya pada Minggu, (17/12/18) saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Dimas pun menegaskan bahwa pemerintah tidak perlu ragu untuk berkomitmen dalam mendukung cabang olahraga balap motor. Selain banyaknya potensi atlet yang hebat, keuntungan untuk negara pun akan banyak didapatkan.

Menurut Dimas, devisa Indonesia dalam segi pariwisata akan bertambah jika Indonesia mempunyai area balap motor yang mumpuni, hal tersebut Ia pelajari dari melihat pertandingan di Malaysia.

"Di Malaysia kala itu, saya lihat 60 persen penonton balapan itu orang Indonesia," ujarnya.

"Orang luar (negeri) kan suka olahraga ini, jadi keuntungan nanti dari visa, hotel, bayar tiket, banyak kok," imbuh Dimas.

Maka dari itu, harapan Dimas dalam waktu yang tersisa ini Pemerintah Indonesia bisa sigap dan mau memberikan perhatian lebih kepadanya dan pembalap motor lainnya.

"Saya sedikit berharap, eh berharap banyak deh, pemerintah mulai memperhatikan kita (para pembalap motor)," ucapnya sambil tersenyum lebar.

"Kita (pembalap) butuh fasilitas sirkuit aja sih, sirkuit yang berstandar Internasional," ungkapnya jelas.

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Sepak Bola hanya di INDOSPORT

1