Kejar Rekor Schumacher, Hamilton Harus Bersaing dengan Dua Pembalap Muda

INDOSPORT.COM – Lewis Hamilton menjadi orang ketiga dalam sejarah yang memenangkan lima kejuaraan balap dunia Formula 1 2018  ketika ia finis di posisi keempat di Grand Prix Meksiko bulan Oktober lalu. Namun ia harus menghadapi persaingan dari para pembalap muda musim depan.

Sejauh ini, hanya Michael Schumacher yang menikmati kesuksesan balapan bersama Benetron dan Ferrari pada 1990-an dan 2000-an, dengan tujuh gelar yang digenggamnya. Dan pembalap Mercedes ini harus memecahkan rekor Juan Manuel Fangio terlebih dulu dengan mengamankan gelar keenamnya pada tahun 2019. 

Sejatinya, pesaing terdekatnya hanyalah Sebastian Vettel dari Ferrari yang tahun depan juga berpeluang melampui rekor Fangio. Namun Jardone, staf Goodyar, Brabham, McLaren dan Lotus di F1 mengindentifikasi Max Verstappen dari Red Bull menjadi ancaman terbesarnya.

“Saya pikir itu mungkin (Hamilton menyamai rekor Schumacher),” Jardine secara eksklusif mengatakan kepada Sport Express.

“Siapa yang akan bertaruh melawannya pada saat ini? Selain Anda hanya melihat ke pembalap muda yang akan datang yang akan menjadi ancaman.

“Dan Anda mulai dengan Verstappen. Dia merupakan pembalap berbakat yang dewasa sebelum waktunya.”

“Hamilton benar-benar tahu bahwa Verstappen akan berada pada levelnya dalam beberapa tahun ke depan dan hampir ada dengan kini lima kemenangan Grand Prix.”

Vettel, yang berada di urutan kedua di belakang Hamilton di klasemen F1 musim ini, akan bergabung dengan Leclerc di Ferrari tahun depan. Dan Jardine menganggap Hamilton bisa hancur saat melawan mantan pembalap Sauber ketika ia mencoba megejar kesuksesan Michael Schumacher.

“Maka Anda harus melihat Charles Leclerc yang datang ke Ferrari. Dia cukup berbakat,” tambah Jardine.

“Anda melihat pembalap Azerbaijan di mana ia finis di urutan keenam di Sauber dan Anda berpikir, 'Wow'. Dia selalu bagus dan sekarang dia berbakat. Jadi kita mendapatkannya.”

Verstappen dan Leclerc akan menjadi salah satu dari lima pembalap termuda di grid F1 pada 2019.