Demi MotoGP Mandalika, Pemerintah dan Pihak Swasta Geber Pembangunan

Kamis, 27 Juni 2019 18:51 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Twitter/MotoGP
Desain Sirkuit Mandalika untuk MotoGP 2021. Copyright: © Twitter/MotoGP
Desain Sirkuit Mandalika untuk MotoGP 2021.

INDOSPORT.COM – Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pihak swasta yakni Grup Mayapada untuk menggeber pembangunan di Nusa Tenggara Barat (NTB) demi MotoGP Mandalika.

Pendiri Grup Mayapada, Dato Sri Tahir menyatakan pihaknya berminat untuk membangun hotel di kawasan Mandalika, yang juga merupakan mandat langsung dari Presiden tanah air, Joko Widodo.

"Amanat ya harus dilaksanakan, mau mendirikan hotel dalam waktu dekat sama misalnya mess, tempat untuk 'conference', karena di Mandalika itu akan diadakan MotoGP," kata Dato Sri Tahir, dilansir dari Antara.

Tahir dan sejumlah pengusaha lainnya seperti CT Corp, Managing Director Sinar Mas Group Gandi Sulistyo, CEO Sinarmas Land Ltd Muktar Widjaja, pemilik MNC Group Hary Tanoesoedibjo telah bertemu dengan presiden untuk membahas pembangunan 10 kawasan wisata baru termasuk Mandalika.

Selain itu juga hadir pemilik Grup Djarum Robert Budi Hartono, pendiri dan pimpinan Rajawali Corpora Peter Sondakh, pemilik dan pendiri Grup Mulia Eka Tjandranegara, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani, dan sejumlah pengusaha lainnya.

Pada Mei 2019, Presiden Joko Widodo menyampaikan rencana pembangunan sirkuit MotoGP yang akan dilangsungkan pada 2021 dan direncanakan selesai pada 2020. Ia juga menghimbau bahwa agar para pengusaha hotel bisa membuka penginapan sebagai penunjang sektor pariwisata.

"Karena NTB sudah dipersiapkan infrastrukturnya, 'airport' akan diperbesar. Jadi Bapak Presiden meminta supaya partisipasi dari pengusaha hotel, untuk segera membuka hotelnya supaya ramai," tambah Tahir.

Pemerintah kabarnya sudah mengeluarkan anggaran senilai Rp450 miliar untuk investasi infrastruktur di Mandalika seperti pembangunan 11 km jalan raya, pengelolaan air dan fasilitas lainnya sebesar Rp1,6 triliun dalam bentuk jalan, drainease, pengelolaan air limbah, listrik dan solar panel.