MotoGP

Berjuang Keras di Asia Road Racing Championship, Tangan dan Lutut Ali Adrian Sobek

Selasa, 2 Juli 2019 21:55 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Pembalap muda Indonesia, Ali Adrian (tengah). Foto: Shintya Anya Maharani/INDOSPORT Copyright: © Shintya Anya Maharani/INDOSPORT
Pembalap muda Indonesia, Ali Adrian (tengah). Foto: Shintya Anya Maharani/INDOSPORT

INDOSPORT.COM - Ali Adriansyah Rusmiputro, pembalap muda Indonesia yang mencoba peruntungan pertamanya di kelas Asia Superbike 1000 (ASBK1000) pada kejuaraan Asia Road Racing Championship (ARRC), di Sirkuit Suzuka Jepang, akhir pekan silam, 28-30 Juni 2019 mengaku mendapatkan pengalaman yang sangat berharga selama kompetisi berlangsung.

Pada kompetisi tersebut, Ali Adrian sukses melakukan perbaikan catatan waktu pada tiga kali sesi latihan yang di lakukan.

Di sesi pertama, Ali Adrian mencatat waktu 2 menit 18,328 detik. Pada sesi latihan kedua, ia memangkas sekitar 1,5 detik menjadi 2 menit 16,934 detik dan kembali lebih cepat di sesi ketiga menjadi 2 menit 16,215 detik.

"Sudah mampu memenuhi target yang dipasang tim pada setiap sesinya," ucap pembalap kelahiran 29 September 1993. Namun, pada Sabtu, (29/06/19). Ali Adriansyah hanya mampu mencapai finish di urutan 13.

Lalu di balapan kedua yang berlangsung keesokan harinya, Minggu (30/06/19), Ali Adrian mencoba gaya balapan yang berbeda usai mendapat berbagai masukan dari timnya terkait aspek yang harus ia perbaiki.

"Saya memutar ulang video balapan sebelumnya dan me-reset kembali pikiran saya menghadapi balapan kedua," ujarnya.

Pada sesi warm-up yang diadakan sekitar 3 jam sebelum Race 2 berlangsung, ia pun masuk ke sirkuit dengan motivasi tinggi. Hal tersebut tidak lepas karena dukungan dari berbagai pihak yang setia memberinya semangat untuk terus melakukan perkembangan.

"Di lap pertama, saya mencoba sepeda motornya. Setelah terasa oke, lalu saya coba terapkan marking untuk pengereman dan lain-lain, di lap ketiga saya mencoba untuk mengubah riding style dan di lap berikutnya, barulah saya menambah kecepatan.”

"Di sektor 1, saya sudah lebih cepat sekitar 2 detik. Demikian juga di sektor 2, saya kembali memangkas waktu sekitar 2 detik. Jadi dalam 2 sektor saya sudah bisa memperbaiki waktu sekitar 4 detik," papar Ali.

Dari improvement tersebut, catatan waktu Ali diperkirakan berada di kisaran 2 menit 11 detik.

Namun keberuntungan belum memihak padanya, sebelum sempat membukukan waktu terbaik Ali Adrian terjatuh. Untungnya ia tidak mengalami luka fatal pada kepalanya, hanya saja tangan dan lututnya sobek. Selain itu ada bagian ototnya yang lebam dan tidak bisa digerakkan.

"Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter memutuskan bahwa saya unfit to race, tidak bisa menjalani balapan kedua," ucapnya lesu.

Kendati demikian, Ali Adriansyah optimistis dan tetap bersemangat menghadapi putaran berikutnya di Sirkuit Zhuhai, China, pada bulan Agustus nanti. Sebab ia mengaku sudah lebih mengerti dan menemukan titik di mana ia dapat melakukan perbaikan dengan benar.