In-depth

Menakar Untung-rugi Ajang Formula E Diadakan di Jakarta

Selasa, 16 Juli 2019 18:22 WIB
Editor: Coro Mountana
© GettyImages
Alexander Albon saat tes mobil Formula E. Copyright: © GettyImages
Alexander Albon saat tes mobil Formula E.
Ladang Korupsi

Pertama adalah ajang Formula E jika tidak diawasi arus masuk keuangannya, dapat menjadi ladang korupsi. Dan kejadian penyalahgunaan wewenang akan keuangan Formula E pernah terjadi di Montreal, Kanada.

Bahkan, mayor Montreal, Valerie Plante sendiri yang meminta penyelenggaraan Formula E di negaranya itu sebaiknya dihentikan saja.

“Tak peduli berapa pun dana yang harus saya keluarkan untuk membatalkan kesepakatan kontrak ini (menjadi tuan rumah FE), saya yakin itu adalah nominal yang layak. Karena pada titik ini dukungan kami tidak mendapat bayaran yang impas,” ujar Plante seperti diwartakan Montreal Gazette.

Tidak Bisa Cepat Balik Modal

Di bagian keuntungan tadi, Anies menyebut bahwa bakal ada keuntungan yang akan didapatkan dari Formula E. Tapi ternyata setelah ditelisik lebih dalam, keuntungan itu tidak selalu bisa didapatkan seperti yang dirasakan oleh Hong Kong.

Menurut laporan South China Morning Post, pemerintah Hong Kong memang menyebut bahwa mereka mendapat pemasukan sekitar 93,5 juta dolar Hong Kong. Namun jumlah itu ternyata masih belum setara dengan modal yang dikeluarkan untuk menyiapkan sirkuit dan persyaratan lain.

Kurang Menarik Karena Tidak Ada Pembalap Indonesia

Itu adalah kerugian yang dirasakan oleh luar negeri, lantas kira-kira apa kerugian yang akan dirasakan Jakarta? Yang pasti bagi orang Indonesia ajang Formula E tidak akan sebegitu menariknya karena tidak ada orang lokal yang ikut balapan.

Barangkali Rio Haryanto memang sempat mencoba kemudi Formula E pada 2017 lalu. Akan tetapi saat itu ia hanya berstatus sebagai pembalap undangan saja (fanboost).

Macet

Kerugian terakhir yang akan didapatkan bila tetap menyelenggarakan Formula E adalah kemacetan lalu lintas yang akan dirasakan di rute balapan. Mungkin bakal ada pengalihan arus lalu lintas, tapi tetap saja itu akan membuat daerah menjadi macet.

Terlebih ajang seperti Formula E biasanya akan diselenggarakan seharian sehingga itu akan menggangu mobilitas warga kota Jakarta. Karena mereka akan terganggu dengan beberapa wilayah yang aksesnya ditutup gara-gara diadakannya Formula E.