Formula 1

Resmi! Tim F1 Red Bull Akan Diperkuat Pembalap Thailand di Sisa Musim 2019

Senin, 12 Agustus 2019 18:14 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© F1
Alex Albon, pembalap Thailand yang akan memperkuat tim F1 Red Bull Copyright: © F1
Alex Albon, pembalap Thailand yang akan memperkuat tim F1 Red Bull

INDOSPORT.COM – Pabrikan Red Bull Racing telah mengonfirmasi bahwa pembalap asal Thailand, Alexander Albon akan menggantikan Pierre Gasly di sisa musim Formula 1 2019.

Pengumuman mengejutkan ini juga merupakan upaya kesepakatan pertukaran antara Red Bull dengan Toro Rosso. Ini berarti, Gasly juga resmi bergabung dengan pabrikan asal Italia pada F1 GP Belgia 2019.

Nantinya Albon akan dievaluasi selama sembilan balapan selanjutnya untuk memutuskan apakah dirinya pantas menjadi rekan satu tim Max Verstappen pada musim 2020 mendatang.

"Red Bull memiliki kontrak unik dengan empat pembalap Formula 1 berbakat di bawah kontrak yang dapat dirotasi antara Aston Martin Red Bull Racing dan Toro Rosso,” tulis pernyataan Red Bull.

“Tim akan menggunakan sembilan balapan berikutnya untuk mengevaluasi kinerja Alex untuk membuat keputusan yang tepat mengenai siapa yang akan mengemudi bersama Max Verstappen pada 2020. Semua orang di Aston Martin Red Bull Racing menanti untuk menyambut Alex ke Tim dan mendukungnya," tambahnya.

Albon telah menjalani musim debutnya di F1 setelah menjadi runner-up di kejuaraan FIA Formula 2 pada musim 2018 lalu. Pembalap yang dikenal akan kecepatan serta kedewasaannya ini cukup tampil impresif bersama Toro Rosso.

Ia mencatatkan hasil terbaik dengan finish diurutan keenam F1 GP Jerman 2019 dari 12 balapan yang dilakoninya, dan menduduki posisi ke-15 dengan menyabet 16 poin di klasemen sementara F1 2019.

Sementara Gasly mengalami nasib yang saling bertolak belakang dengan Verstappen. Mantan rekan satu timnya itu mampu menunjukan peningkatan di setiap balapannya, yang membuatnya mendapatkan pujian dari berbagai pihak.

Namun Gasly harus masih terus berjuang hingga membuat bos Red Bull, Christian Horner akhirnya menuntutnya untuk memperbaiki performanya.