4 Hal Unik yang Hanya Ditemukan di Formula E dan Tak Ada di Fomula 1

Senin, 9 September 2019 20:15 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti, Arief Tirtana | Editor: Lanjar Wiratri
© tirto.id
Menilai kriterian jalan dan lokasi yang cocok jadi sirkuit Formula E di Jakarta. Copyright: © tirto.id
Menilai kriterian jalan dan lokasi yang cocok jadi sirkuit Formula E di Jakarta.

INDOSPORT.COM - Secara garis besar Formula E memang memiliki beberapa kemiripan dengan Formula 1 yang sudah cukup populer. Namun Formula E juga memiliki ciri khas unik yang membedakannya dengan Fomula 1 (F1).

Jakarta berpeluang besar akan menjadi tuan rumah ajang balap mobil Formula E pada tahun 2020 mendatang. Meski merupakan event besar berskala internasional, tak bisa dipungkiri gaung encana tesebut masih belum diketahui luas masyarakat Jakarta.

Salah satu sebabnya adalah popularitas Formula E yang belum sebesar saudara tuanya, Fomula 1. Untuk itu, agar lebih mengenal seperti apa sebenarnya balapan Formula E, berikut INDOSPORT merangkum beberapa fakta unik yang menjadi pembeda dari balapan yang ada di Formula 1.

Mobil Listrik
Hal unik yang paling membedakan Formula E dengan Formula 1 tentu saja ada di kendaraannya yang menggunakan tenaga listrik. Itu juga yang tecirikan dalam huruf 'E' yang berarti Electric.

Meski bertenaga istrik, dengan bentuk single-seater, mobil Formula E tak kalah dengan mobil Formula 1 dalam hal kecepatan. 

Di mobil generasi terbarunya, Gen2, mobil Formula E bahkan bisa dikebut hingga kecepatan 280 km/jam. Dengan akselerasi kecepatan 0 sampai 100 km/jam yang bisa dicapai di tempo hanya 3 detik.

Sirkuit Jalan Raya
Jika di Formula 1 bisa ditemukan balapan yang dihelat di jalan raya, seperti di Monte Carlo, Monaco dan Baku Azerbaijan, begitu juga di balapan Formula E.

Namun bedannya, tak serpeti di F1, di Formula E, balapan di jalan raya adalah sebuah keharusan. Dalam artian memang semua balapan Formula E harus digelar di jalan raya.

Selain menjadi pembeda balapan Formula E, kewajiban digelarnnya balapan di sirkuit jalan raya yang bukan permanen, Hal itu tak lepas dari kampanye amah lingkungan yang diusung Formula E.

Tak mengherankan juga jika kemudian, kota-kota yang terpilih untuk menjadi tuan rumah balapan Formula E adalah kota dengan masalah di jalan rayannya, seperti kemacetan, polusi udara dan polusi suara.

Aturan Balapan
Sebagai balapan yang berbeda dengan Formula 1, Fomula E memiliki aturan tersendiri dalam balapannya. Beberapa diantaranya terkesan menarik.

Seperti misalnya, balapan yang diukur dalam lama waktu bukan jumlah lap, selayaknya di Formula 1. Dalam setiap balapan Fomula E, semua pembalap peserta akan bersaing menjadi yang tercepat dalam durasi waktu 45 menit+1 lap di Sirkuit manapun mereka memacu mobilnya.

Selain itu, dalam 45 menit tersebut mereka juga tak diperbolehkan untuk mengganti ban selama balapan berlangsung. 

Fanboost
Hal terakhir yang mungkin menjadi yang paling unik di balapan Formula E adalah adanya aturan yang disebut fanboost. Fanboost berarti beberapa pembalap diperbolehkan untuk menggunakan tenaga ekstra pada mobilnya di tengah balapan.

Menjadi menarik karena penentuan siapa saja pembalap yang berhak mendapatkan tambahan tenaga ekstra itu ditentukan oleh penggemar atau penonton Formula E secara langsung.

Caranya dengan melakukan voting yang biasannya dilakukan Formula E di media sosialnya, sejak enam hari sebelum balapan dimulai. Nantinya lima pembalap dengan voting tertinggilah yang akan berhak mendapatkan tambahan tenaga ekstra lewat fanboots dalam balapannya.