Formula 1

Ceplas-ceplos di Radio, Charles Leclerc Belajar “Tutup Mulut”

Minggu, 29 September 2019 11:01 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© GettyImages
Charles Leclerc pembalap Formula 1 bersama tim Ferrari 2019 Copyright: © GettyImages
Charles Leclerc pembalap Formula 1 bersama tim Ferrari 2019

INDOSPORT.COM - Usai kalah dari rekan satu timnya di Ferrari Sebastian Vettel di Grand Prix Singapura, Charles Leclerc mengaku dirinya menyesali komentar yang meledak-ledak lewat radio.

Leclerc start dari pole position dan mampu mengendalikan balapan. Sebelum Vettel masuk pit terlebih dahulu dan memanfaatkan ban yang lebih baru untuk melakukan undercut hingga memimpin lomba.

Leclerc yang kalah tidak terima dengan strategi tim tersebut dan mengutarakan kekesalannya lewat radio. Dia mengakui tindakannya kelewatan dan ia tidak akan mengulanginya lagi, saat berbicara kepada reporter jelang Grand Prix, Rusia, Kamis (26/09/19).

“Aku yakin reaksiku keterlaluan dan itu menunjukkan jika aku masih harus banyak belajar,” kata Leclerc dikutip dari Antara.

“Dalam situasi seperti itu, tidak perlu sebenarnya bertingkah seperti itu,” kata dia. “Tim telah melakukan hal yang benar, kami finis pertama dan kedua. Kami tidak akan finis satu-dua dengan strategi lainnya.”

“Di dalam mobil situasinya selalu sulit, banyak adrenalin. Aku bangun pagi memikirkan menjadi juara, aku pergi tidur juga berpikir menjadi juara, aku hanya perlu mengendalikan diri dalam situasi seperti ini dan lebih memilih diam daripada berbicara lewat radio.”

Pembalap asal Monako itu telah merebut hati para fan Ferrari setelah meraih kemenangan Formula 1 pertamanya di Belgia dan menang lagi di Italia.

Di SIngapura, Leclerc meraih pole position untuk ketiga kalinya secara beruntun dan mengungguli Vettel di delapan kualifikasi terakhir.

Saat ini pembalap berusia 21 tahun tersebut berada di peringkat tiga klasemen dengan mengantongi 69 poin dari pemuncak, Lewis Hamilton, dengan enam balapan tersisa.

Kepala tim Ferrari, Mattia Binotto memaklumi jika Leclerc kecewa. “Jika kalian seorang pembalap, aku rasa itu sikap yang benar,” ujar Binotto.

“Karena (untuk tim) skenarionya lebih besar dan jelas seiring dengan waktu dia akan memahami gambaran besarnya. Aku yakin dia akan cepat memahami alasan dari keputusan itu.”

Penulis: Anindya Nada