MotoGP

Gagal Jegal Marquez Raih Juara Dunia, Dovizioso: Sakitnya Tuh Di Sini

Selasa, 8 Oktober 2019 14:20 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Getty Images
Marc Marquez (depan) diikuti oleh Andrea Dovizioso di belakangnya. Copyright: © Getty Images
Marc Marquez (depan) diikuti oleh Andrea Dovizioso di belakangnya.

INDOSPORT.COM – Rider Ducati, Andrea Dovizioso mengaku merasa tersakiti usai kalah dan gagal menjegal rival beratnya yakni Marc Marquez (Repsol Honda) dalam meraih gelar juara dunia musim ini di MotoGP Thailand, Minggu (06/10/19).

Marquez berhasil menjadi juara di sirkuit Buriram, sekaligus mengunci gelar juara MotoGP untuk keenam kalinya setelah sukses menyalip Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) di lap terakhir.

Kemenangan itu membuat Dovizioso gagal menjegal raihan gelar juara dunia Marquez, lantaran ia harus finis di urutan keempat. Hal itu membuat margin ketertinggalannya semakin menjauh meski berada di peringkat kedua yakni tertinggal 110 poin dari Marquez selaku pemuncak klasemen.

Momen tersebut pun diakui oleh Dovizioso merupakan hal yang menyakitkan. Meski demikian, ia harus tetap melakukan aksi berkelas dengan memberikan ucapan selamat atas pencapaian Marquez.

"Menyakitkan, karena target saya meraih gelar, tapi tak terwujud. Bahkan, kali ini lebih sulit diterima, karena musim ini Marquez menciptakan margin yang jauh lebih besar dari dua musim terakhir. Jadi kami hanya bisa ucapkan selamat atas pencapaiannya," tutur Dovizioso, dilansir dari laman Crash.

Persaingan ketat antara Dovizioso dan Marquez telah berjalan selama tiga musim terakhir, akan tetapi rider Ducati tersebut gagal tampil konsisten di paruh kedua musim ini yang membuatnya kesulitan untuk menghentikan pembalap berjuluk The Baby Alien yang mampu tampil dominan.

Namun, Dovizioso mengaku bahwa dirinya belum mau menyerah, dan masih percaya bahwa sosok Marquez masih bisa dikalahkan pada musim balapan selanjutnya.

"Sangat sulit mengalahkan Marquez, tapi itu bukan mustahil. Ini tahun ketiga kami memperebutkan peringkat kedua, jadi kami adalah terbaik kedua. Semua orang memperbaiki diri, setiap musim punya kisah berbeda, jadi Anda harus optimistis dan terus bekerja keras," tambahnya.