Formula 1

F1 GP Jepang Jadi Balapan Menyakitkan bagi Charles Leclerc, Ada Apa?

Sabtu, 12 Oktober 2019 15:46 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© GettyImages
Charles Leclerc, hatinya selalu sakit setiap mengingat sosok Jules Bianchi yang meregang nyawa setelah berlaga di GP Jepang. Copyright: © GettyImages
Charles Leclerc, hatinya selalu sakit setiap mengingat sosok Jules Bianchi yang meregang nyawa setelah berlaga di GP Jepang.

INDOSPORT.COM - Seri balapan F1 GP Jepang, Minggu (13/10/19) akan menjadi balapan yang menyakitkan bagi Charles Leclerc (Ferrari), lantaran teringat kematian Jules Bianchi yang mengalami kecelakaan di Sirkuit Suzuka.

Pasalnya, Leclerc selalu teringat sosok Jules Bianchi, seorang pembalap dan juga sahabat yang meregang nyawa usai mengalami kecelakaan hebat di F1 GP Jepang pada tahun 2014 silam.

Bianchi yang kala itu tergabung dengan tim Marussia mengalami cedera serius pada bagian kepalanya, yang membuatnya sempat mengalami koma selama sembilan bulan, hingga akhirnya meninggal dunia pada Juli 2015.

Kematian tersebut pun masih menjadi duka yang mendalam bagi Leclerc. Setiap menginjakan kaki di Sirkuit Suzuka, ia selalu merasa emosional lantaran teringat sosok Bianchi.

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by CHARLES LECLERC (@charles_leclerc) on

“GP Jepang merupakan seri balapan yang istimewa bagi semua para pembalap, terutama untuk para penggemar di sini. Selain itu, juga sulit bagi saya berada di sini tahun lalu,” ujar Leclerc, dilansir dari laman berita olahraga Inside Racing.

“Tentu saja itu adalah kenangan yang sangat menyakitkan sekaligus menyedihkan karena saya selalu ingat akan sosok Bianchi saat balapan di F1 GP Jepang,” tambahnya.

Sebagai informasi, rangkaian gelaran F1 GP Jepang 2019 tak bisa digelar sesuai jadwal yang telah ditentukan sebelumnya, lantaran ancaman badai topan Hagibis.

Fenomena alam tersebut membuat sesi latihan bebas ketiga (FP3) tak jadi dilaksanakan. Sesi kualifikasi yang sedianya dijadwalkan pada Sabtu (12/10/19) akhirnya diundur menjadi Minggu (13/10/19) demi mencegah adanya kecelakaan lantaran cuaca ekstrem tersebut.