MotoGP

Tanggapan Kemenpora Usai Mendengar Kabar Meninggalnya Afridza Munandar

Sabtu, 2 November 2019 20:13 WIB
Penulis: Zainal Hasan, Arif Budi Setyanto | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© pertamax7.com
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut menyampaikan duka yang mendalam usai mendengar kabar meninggalnya pembalap Indonesia, Afridza Munandar. Copyright: © pertamax7.com
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut menyampaikan duka yang mendalam usai mendengar kabar meninggalnya pembalap Indonesia, Afridza Munandar.

INDOSPORT.COM - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turut menyampaikan duka yang mendalam usai mendengar kabar meninggalnya pembalap Indonesia, Afridza Munandar.

Melalui Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto, Kemenpora menyampaikan rasa duka atas meninggalnya Afridza Munandar saat melakukan perlombaan Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) di Sepang, Malaysia.

"Ya saya baru mendengar kabar ini. Kami menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya atlet Indoensia di Malaysia (Afridza Munandar). Mereka inilah yang menjadi frontline kita dalam event olahraga dunia," ucap Gatot S Dewa Broto saat ditemui awak redaksi berita olahraga INDOSPORT.

Kemudian, Gatot menjelaskan bahwa pihak Kemenpora akan memastikan penyebab kecelakaan yang melibatkan pembalap Afridza Munandar.

Lebih lanjut, Gatot akan mengambil langkah agar kecelakaan ini tidak menimbulkan trauma di masyarakat, khususnya bagi orangtua yang anaknya berkecimpung di dunia otomotif.

Gatot juga menjelaskan jika penyebab kecelakaan ada indikasi kecurangan, maka ia menegaskan bahwa Kemenpora akan melakukan protes keras.

Sebelumnya, telah beredar kabar bahwa pembalap asal Indonesia, Afridza Munandar meninggal dalam kecelakaan di Sirkuit Sepang Malaysia.

Insiden tragis itu terjadi di putaran kesepuluh pada lap pertama balapan Asia Talent Cup. AfridzaMunandar sejatinya sudah mendapatkan perawatan medis dan dibawa ke Rumah Sakit Kuala Lumpur. Namun sayang, karena lukanya yang parah, AfridzaMunandar akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.