Formula 1

Max Verstappen Anggap Honda Lebih Baik Ketimbang Renault, Kenapa?

Selasa, 24 Desember 2019 13:30 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Indosport.com
Max Verstappen mengomentarai jalinan kerja sama tim F1, Red Bull Racing, dengan Honda. Copyright: © Indosport.com
Max Verstappen mengomentarai jalinan kerja sama tim F1, Red Bull Racing, dengan Honda.

INDOSPORT.COMMax Verstappen mengklaim kerja sama antara Red Bull dan Honda sebagai pemasok mesin di ajang balapan Formula 1 (F1), lebih baik ketimbang Renault.

Pabrikan mesin asal Jepang, Honda, baru saja resmi memperpanjang kontrak berdurasi satu musim dengan tim Red Bull Racing dan Toro Rosso pada musim regulasi baru, atau setidaknya hingga akhir musim 2021.

Sebelumnya, Red Bull menjalin kerja sama dengan Renault sejak 2007 silam. Namun sejak diterapkannya regulasi mesin turbohibrida V6, Renault mulai kesulitan mengejar keunggulan Ferrari dan Mercedes, hingga akhirnya memutuskan hijrah ke Honda.

Kepindahan tersebut nyatanya disambut baik oleh pembalap utama tim, Max Verstappen, lantaran dianggap lebih unggul dan kompetitif dalam hal pengembangan mobil dan mesin, dibandingkan saat masih bersama Renault.

“Bekerja dengan Honda cukup menyenangkan, mereka profesional. Mereka tak banyak berkata-kata tapi mampu membuktikan kualitas, sama seperti saya,” ujar Max Verstappen, dilansir dari berita F1 laman Inside Racing.

“Perbedaannya ketimbang yang sebelumnya (Renault), adalah soal kepercayaan untuk terus tampil bagus. Tahun ini Honda tidak pernah membawa masalah untuk kami,” tambahnya.

Hal ini juga menjadi indikasi bahwa Max Verstappen bisa saja bertahan dengan tim Red Bull untuk waktu yang cukup lama, jika Honda mampu menyuguhkan performa mesin yang apik.

Honda sendiri baru saja mencatatkan pencapaian terbaiknya, yakni finis di peringkat 1-2 di Brasil melalui kemenangan Max Verstappen (Red Bull) dan Pierre Gasly (Toro Rosso), untuk pertama kalinya sejak 28 tahun atau sejak GP Jepang 1991.

Selain itu, mereka berhasil menjadi finis pertama dan kedua bagi mesin Honda di dua tim berbeda sejak GP Italia 1987, atas kemenangan Nelson Piquet bersama Williams dan Ayrton Senna finis kedua bersama tim Lotus.