INDOSPORT.COM – Maverick Vinales kabarnya dipaksa beradaptasi dengan kuda besi YZR-M1 yang ditungganginya di kejuaraan MotoGP.
Hal tersebut disampaikan kepala mekanik Vinales, Esteban Garcia. Mekanik kepercayaan pembalap Monster Energy Yamaha tersebut mengungkapkan Vinales dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan motor Yamaha.
Garcia mengatakan, Vinales sebenarnya cocok menggeber motor apa pun karena dia memiliki kelebihan dalam mengendarai kuda besi. Hanya saja, motor milik Honda, Ducati, dan Suzuki lebih pantas untuk rider berjuluk Top Gun itu.
Pasalnya, ketiga motor dua pabrikan tersebut mengikuti gaya membalap sang rider, dibandingkan Yamaha, di mana pembalapnya dituntut mengikuti kemampuan motornya. Hal ini bisa menjadi salah satu alasan Vinales bisa hijrah ke tim lain.
Tak hanya itu, ketiga kuda besi tersebut juga sesuai dengan gaya membalap Vinales terutama dalam teknik pengereman, serta memiliki perangkat yang siap untuk merebut kemenangan ketimbang motor pabrikan lain.
"Jujur, saya pikir Maverick akan cocok dengan sepeda motor apa pun termasuk Ducati dan Suzuki. Tak banyak pembalap yang bisa melaju dengan Honda di grid,” ujar Esteban Garcia, dilansir dari laman berita MotoGP Corsedimoto.
“Honda telah membuat motor untuk beradaptasi dengan pembalap dan peralatan yang lebih lengkap yang sangat menguntungkan saat ketika sirkuit tidak berpihak pada mereka. Hal ini yag juga menjadi kekurangan Yamaha,” tambahnya.
Di sisi lain, Lin Jarvis selaku bos tim Yamaha mengatakan dirinya akan senang bila Maverick Vinales bisa tetap menjadi bagian line-up timnya untuk musim 2021 dan seterusnya. Ia pun berhasil menunjukkan performa yang cukup bagus meski harus bersaing dengan banyak pembalap senior.
Namun jelang memasuki tahun terakhir kesepakatannya saat ini, ada keraguan apakah Vinales dapat tinggal lebih lama, Apalagi, penampilan Fabio Quartararo di Petronas Yamaha SRT yang memukau musim ini, membuat Vinales dirumorkan akan hengkang ke tim Ducati.