MotoGP

Terseret Kasus Doping, Andrea Iannone Bakal Diganti Aprilia Racing?

Jumat, 10 Januari 2020 20:24 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© INDOSPORT
Tim Aprilia Racing Team Gresini dikabarkan siap menggantikan Andrea Iannone yang tengah dilanda kasus dugaan doping dengan pembalap penguji, Bradley Smith. Copyright: © INDOSPORT
Tim Aprilia Racing Team Gresini dikabarkan siap menggantikan Andrea Iannone yang tengah dilanda kasus dugaan doping dengan pembalap penguji, Bradley Smith.

INDOSPORT.COM – Tim Aprilia Racing Team Gresini dikabarkan siap menggantikan Andrea Iannone yang tengah dilanda kasus dugaan doping dengan pembalap penguji, Bradley Smith.

Melansir dari laman GP One, peluang Smith untuk menggantikan Iannone dan turun di tes pramusim MotoGP 2020 di Sepang, Malaysia, pada awal Febuari nanti semakin terbuka lebar.

Pasalnya, Iannone kembali dinyatakan positif menggunakan obat-obatan terlarang atau doping, usai melakukan tes untuk kedua kalinya (sampel B). Ia kabarnya menggunakan zat terlarang yang bernama Anabolic Androgenic Steroid.

Hal ini pun membuat Iannone terancam mendapatkan hukuman berat, yakni didiskualifikasi dari ajang balap selama empat tahun jika tuduhan tersebut benar adanya. Namun, hukuman tersebut bisa dikurangi menjadi dua tahun jika kandungan zat tersebut diberikan secara tak sengaja dalam produk lain.

Meski berpeluang besar untuk menggantikan Iannone, Bradley Smith juga masih harus bersaing dengan sejumlah nama seperti Karel Abraham dan Lorenzo Savadori.

Sementara itu, Massimo Rivola selaku CEO Aprilia Racing menyatakan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan kepada Andrea Iannone. Ia juga meminta Agen Anti-Doping Dunia (WADA) untuk mengubah motode dalam pemeriksaannya.

"Tak masalah jika WADA ingin melakukan pemeriksaan, tapi saya ingin rider di tiga besar wajib diperiksa. Jika dilakukan dengan metode yang sekarang, bisa saja Anda kecolongan,” ujar Rivola.

Di sisi lain, menurut pengacara Iannone, Antonio De Rensis, zat tersebut mungkin saja didapatkan oleh kliennya saat mengonsumsi daging lantaran kandungan zat terlarang tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan tes pertama.