MotoGP

Disertakan Aprilia dalam Tes Sepang, Max Biaggi Tetap Ogah Balik ke MotoGP

Senin, 20 Januari 2020 16:37 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Yohanes Ishak
© INDOSPORT
Max Biaggi mengungkapkan bahwa dirinya ogah balik ke MotoGP meski sempat dikabarkan akan menggantikan posisi Andrea Iannone di tim Aprilia di tes pramusim 2020 Copyright: © INDOSPORT
Max Biaggi mengungkapkan bahwa dirinya ogah balik ke MotoGP meski sempat dikabarkan akan menggantikan posisi Andrea Iannone di tim Aprilia di tes pramusim 2020

INDOSPORT.COMMax Biaggi mengungkapkan bahwa dirinya ogah kembali membalap di ajang MotoGP meski sempat dikabarkan akan menggantikan posisi Andrea Iannone di tim Aprilia untuk tes pramusim di Sepang.

Namun mantan rider MotoGP dan World Superbike (WSBK) itu mengatakan bahwa dirinya takkan turun dalam uji coba MotoGP apa pun, termasuk uji coba Sepang, Malaysia, 2-4 dan 7-9 Februari mendatang.

Padahal sebelumnya pembalap berusia 48 tahun itu sempat mengatakan tertarik untuk mengemban tugas tersebut dan Aprilia telah memasukan namanya dalam daftar rider yang akan turun di tes pramusim nanti.

“Sejauh yang ini, saya tidak akan kembali ke tes MotoGP. Namun saya merasa senang jika kehadiran saya bisa membantu tim Aprilian” kata Max Biaggi dilansir dari laman Crash.

“Bahkan jika itu untuk bersenang-senang, aku akan selalu ada buat Aprilia, bagiku mengendarai sebuah kuda besi merupakan hal yang terbaik di dunia,” tambahnya.

Di sisi lain, Fausto Gresini selaku manajer tim Aprilia Racing Team Gresini mengaku bahwa ia lebih memilih pembalap WSBK, Lorenzo Savadori untuk menggantikan posisi Andrea Iannone ketimbang Max Biaggi lantaran dianggap lebih muda dan gesit.

Sekadar informasi, Andrea Iannone tengah menjalani hukuman skorsing usai Federasi Motor Internasional (FIM) mengumumkan bahwa dirinya gagal melewati tes doping di GP Malaysia, di mana sampel urine Iannone mengandung zat terlarang Anabolic Androgenic Steroid.

Ia juga terancam didiskualifikasi dari ajang balap selama empat tahun jika tuduhan tersebut benar. Namun, hukuman tersebut bisa dikurangi menjadi dua tahun jika kandungan zat diberikan secara tak sengaja dalam produk lain.