INDOSPORT.COM - Mantan presiden tim Scuderia Ferrari, Luca di Montezemolo, mengungkap alasan di balik ‘melempemnya’ tim asal Italia itu di beberapa musim terakhir kejuaraan Formula 1 (F1).
Ferrari telah menunjukan inkonsistensinya dalam beberapa tahun. Diketahui tim berjuluk Kuda Jingkrak tersebut terakhir kali merebut juara dunia F1 pada 2007 yang diraih oleh Kimi Raikkonen, sementara terakhir kali juara konstruktor pada 2008 silam.
Puasa gelar yang dialami oleh Ferrari terbilang cukup lama. Menurut Montezemolo, hal ini terjadi lantaran inkonsistensi, tak stabilnya tim serta mobil yang tak memiliki daya saing.
“Puasa gelar yang dialami oleh Ferrari membuat saya terganggu, apalagi tak konsistennya dalam menjadi juara terutama di balapan akhir tahun,” ujar Luca di Montezemolo, dilansir dari laman Speedweek.
“Namun alasan utamanya ialah kurangnya daya saing jet darat mereka, ditambah dengan masalah stabilitas tim. Sementara faktor lainnya ialah teknik membalap dan taktik dari para pengemudinya sendiri. Ini faktor yang harus segera mereka atasi,” tambahnya.
Diakui memang Ferrari mengalami masalah dalam beberapa tahun terakhir, terutama masalah yang menimpa performa jet darat mereka, yang menjadi salah satu penghambat dalam meraih gelar juara.
Kini, secercah harapan muncul dari pembalap mudanya, yakni Charles Leclerc, yang telah tampil apik dalam debut bersama tim Ferrari pada F1 2019 lalu. Di mana ia mampu tampil kompetitif dan bahwa dianggap sebagai salah satu bintang di masa depan.