MotoGP

Gubernur NTB Beberkan Potensi Tuan Rumah MotoGP di Civitas Akademik

Kamis, 21 Mei 2020 13:47 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Twitter/MotoGP
Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah memaparkan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang menjadi tuan rumah MotoGP 2021. Copyright: © Twitter/MotoGP
Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah memaparkan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang menjadi tuan rumah MotoGP 2021.

INDOSPORT.COM – Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah memaparkan potensi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah yang juga menjadi tuan rumah MotoGP Indonesia 2021 dengan jajaran Universitas Indonesia (UI).

Pemaparan tersebut dilakukan dalam diskusi secara online bertemakan Kajian Percepatan Lima Destinasi" di Ruang Kerja Gubernur, Rabu (20/05/20).

Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo sangat serius untuk mendukung dan mensukseskan Mandalika sebagai Super Priority Destination, terutama karena adanya kejuaraan MotoGP 2021 yang digelar di sirkuit Mandalika.

"Apalagi kita menjadi tuan rumah MotoGP 2021. Sejauh ini pembangunannya berjalan dengan lancar, meskipun ada beberapa kendala tetapi dapat diselesaikan," tutur Zulkieflimansyah, dilansir dari laman Antara.

Gubernur berharap pandemi virus corona (COVID-19) segera berakhir, sehingga apa yang dicita-citakan dan dipersiapkan selama ini dapat diwujudkan.

Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi NTB bukan sebagai aktor utama dalam pembangunan ini, tetapi pemerintah pusat memberikan kepercayaan penuh kepada BUMN dalam mengelola KEK Mandalika.

"BUMN ditugaskan oleh Pemerintah untuk mengelola KEK Mandalika menjadi lokasi yang dahsyat dan atraktif untuk investor melakukan investasi," jelasnya.

Dalam diskusi online tersebut, Gubernur juga menyampaikan bahwa Pemerintah NTB tidak ingin masyarakatnya menjadi penonton di daerahnya sendiri. Untuk itu, dengan hadirnya Sekolah Tinggi Pariwisata di Lombok Tengah dapat mencetak SDM yang mampu bersaing.

"Sekali lagi, kita bukannya memutuskan tetapi meminta pada ITDC untuk mengakomodir kepentingan masyarakat lokal. Ketika hajatan besar ini terjadi kita tidak menjadi penonton," kata Gubernur NTB.

Melanjutkan penjelasannya, dalam membangun pariwisata bukan hanya membangun hotel atau membuat destinasi saja, tetapi yang terpenting adalah mampu menciptakan akses agar wisatawan dengan mudah mengunjungi daerah wisata di daerah itu.

Karena itu, tahun 2019, NTB membuka penerbangan langsung dari Perth ke Lombok yang membuat angka kunjungan wisatawan dari Australia meningkat tajam.

"Penerbangan langsung adalah faktor paling penting dalam mendukung pariwisata," terangnya.

Gubernur menyampaikan meskipun dengan adanya pandemi COVID-19 yang melumpuhkan hampir setiap sektor, tetapi bagi NTB sendiri dengan adanya COVID-19, pihaknya percaya dengan kemampuannya dalam memproduksi sendiri.

"Di mana ada kemauan di situ ada jalan. Kita mampu menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak terbayangkan. Ternyata masyarakat tradisional bisa belajar teknologi, seperti membuat minyak goreng, kopi, minyak kayu putih dan masker," katanya.