Formula 1

Jelang GP Sakhir, 2 Pembalap Berdarah Asia yang Bikin Rekor di F1 2020

Sabtu, 5 Desember 2020 17:38 WIB
Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Arum KD/INDOSPORT
Pembalap F1 tim Red Bull Racing, Alex Albon, ketika berbincang dengan INDOSPORT. Copyright: © Arum KD/INDOSPORT
Pembalap F1 tim Red Bull Racing, Alex Albon, ketika berbincang dengan INDOSPORT.

INDOSPORT.COM - Menjelang seri GP Sakhir akhir pekan ini, tercatat ada dua pembalap berdarah Asia yang bikin rekor di Formula 1 2020.

Tidak banyak pembalap berdarah Asia yang bisa mencicipi persaingan sepanjang sejarah F1. Tercatat, baru lima negara dari benua ini yang pernah atau sedang punya perwakilan di olahraga jet darat: Jepang, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.

Tahun ini, ada dua pembalap berdarah Asia yang membuat rekor di F1 2020. Mereka pun menjadi perbincangan cukup hangat di kalangan penikmat olahraga ini.

Sosok pertama adalah Alexander Albon. Pembalap Red Bull Racing itu berdarah Inggris-Thailand dan memilih berkebangsaan ibunya yang dari Asia.

Bagi Thailand, Alex Albon merupakan pembalap F1 kedua dari negeri mereka sejak Birabongse Bhanudej yang berkarier di olahraga ini pada 1950-1954.

Meski bukan orang Thailand pertama di F1, Alex Albon mengukir rekor sebagai pembalap pertama dari negeri tersebut yang meraih podium.

Hal itu terjadi ketika Alex Albon mencapai posisi ketiga di GP Tuscany pada 13 September 2020 lalu.

Pembalap berdarah Asia kedua yang membuat rekor di F1 musim ini adalah Jack Aitken, keturunan Skotlandia-Korea Selatan.

Punya nama Korea Han Se-yong dan masih tercatat sebagai driver Campos Racing di Formula 2, Jack Aitken memulai debutnya di F1 pada GP Sakhir akhir pekan ini sebagai wakil Williams.

Jack Aitken mendapat debutnya di F1 setelah pembalap Williams sebelumnya, George Russell, harus pindah ke Mercedes sebagai pengganti Lewis Hamilton di GP Sakhir yang positif terpapar virus corona.

Berbeda dengan Alex Albon, Jack Aitken memilih berkebangsaan Skotlandia. Kendati demikian, media dan warga Korea tetap bangga karena untuk pertama kalinya punya perwakilan di Formula 1.