x

Jalan Singkat Rio Haryanto di Formula 1 yang Tak Berakhir Manis

Senin, 22 Januari 2018 14:47 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
Pembalap Formula 1 pertama asal Indonesia, Rio Haryanto.

Tepat pada Senin (22/01/18) ini, pembalap berbakat Indonesia, Rio Haryanto merayakan hari jadinya yang ke-24 tahun. Pria kelahiran 1993 tersebut memiliki sederet catatan gemilang sejak dirinya sejak usia dini. Tak heran jika namanya yang dikenal sebagai satu-satunya pembalap mobil paling bersinar, meski Indonesia juga memiliki sederet nama lainnya yang tak kalah gemilangnya. 

Perjalanan Rio menuju ajang balap Formula 1 memang bukan hal yang mudah. Ia menjalani masa-masa yang cukup berat untuk sampai pada tahap ajang balap ternama dunia itu. Balapan demi balapan di setiap jenjangnya ia tapaki dengan sederet kemenangan yang berhasil ia raih, maupun posisi podium. 

Rio Haryanto (tengah) berfoto bersama dengan Menpora Imam Nahrowi dan perwakilan Pertamina Wianda Pusponegoro.

Rio menjadi salah satu kebanggaan Indonesia ketika dirinya membuka momen pembalap Tanah Air yang akhirnya mampu menjejakkan kaki pertama kalinya di ajang balap jet darat dunia sekelas Formula 1.  Mendadak ia semakin menjadi perbincangan masyarakat Indonesia ketika Kemenpora mendukung dirinya terjun ke kompetisi tersebut. 

Baca Juga

Kesukaran rupanya tak hanya dia alami saat berjalan menuju Formula 1. Ketika menjalani laga Formula 1 sendiri, Rio juga tak lepas dari banyak rintangan, baik secara teknis balapan hingga di luar balapan. Namun hal tersebut tak menyurutkan langkahnya hingga akhir yang tak manis pun mesti ditelan oleh Rio Haryanto di pertengahan musim 2016.

Berikut INDOSPORT berhasil merangkum pejalanan singkat Rio Haryanto dari langkahnya menuju Formula 1 hingga akhir karirnya di ajang balap jet darat internasional tersebut:


1. Langkah Gemilang Rio Menuju Formula 1

Pembalap Indonesia, Rio Haryanto.

Rio Haryanto memang sudah akrab dengan jet darat sejak usia dini. Tepatnya ketika usianya menginjak usia 13 tahun, ia telah menjadi perbincangan sebagai juara dari ajang balap gokart, Asian Karting Open Championship. 

Tak butuh waktu yang cukup lama, Rio pun terjun ke sejumlah ajang balap kasta bawah Formula 1. Balap Formula Asia 2.0 menjadi kompetisi pertama yang diikuti oleh Rio dan menghasilkan sederet kemenangan maupun posisi podium.

Sederet kompetisi lain yang juga diikuti oleh Rio adalah Asian Formula Renault Challenge, Formula BMW Europe, dan Australian Drivers’ Championship.  Formula BMW Europe menjadi ajang dengan kemenangan terbanyak yang sering diraih oleh Rio, karena dirinya mampu meraih 12 podium, termasuk 11 kemenangan dari 15 balapan.

Dari sana lah, akhirnya Rio mampu membangun hubungan dengan tim Manor Racing. Rio pun terus menapaki langkahnya dengan mantap dalam setiap jenjang karirnya di seri GP3 dan GP2. Ajang GP2 sendiri sebenarnya telah berada sejenjang di bawah Formula 1.


2. Jalan 'Mahal' Rio ke Formula 1

Rio Haryanto.

Memasuki ajang Formula 1, banyak sekali kejutan termasuk terciptanya sebuah tim baru bernama Haas F1. Marussia juga berganti nama menjadi Manor Racing. Tim itu mengincar sejumlah pembalap. Salah satunya yang menghebohkan adalah Rio Haryanto. Setelah tampil cemerlang di ajang GP2, pembalap kebanggaan Indonesia itu mendapat tawaran satu kursi untuk memperkuat Manor Racing. 

Tetapi, harus membawa dana sebesar 15 juta euro (sekitar Rp225 miliar) Jumat (22/01/16), KONI dan Kiky Sports menandatangani MOU bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga akan memberikan bantuan dana untuk Rio. "Ini waktu yang tepat buat ke F1. Ini adalah momentum. Tahun lalu, saya sukses di balapan GP2 Series. Saya sangat ready untuk masuk Formula 1," kata Rio dalam jumpa pers di kantor Kemenpora, ketika itu. 

Pertamina sebagai sponsor Rio sudah siap mengeluarkan dana sebesar 5 euro atau sekitar Rp75 miliar. Manor akhirnya resmi merekrut Rio sebagai pembalap mereka pada Formula 2016, berdampingan dengan Pascal Wehrlein. Manor mengumumkan hal tersebut melalui laman Facebook mereka, Kamis (18/02/16) sore WIB. Rio akan memakai nomor 88 di mobilnya.

"Kami dengan senang hati mengumumkan Rio sebagai pembalap kedua kami untuk musim 2016," ujar pemilik Manor Racing, Stephen Fitzpatrick. Rio membayar sekitar Rp 75 miliar kepada Manor yang merupakan sebagian dari dana yang harus dia setorkan.

Uang tersebut berasal dari Pertamina sebagai sponsor dan dana sendiri. Rio memacu mobil Formula 1 untuk kali pertama dalam karier balapnya pada tes pramusim di Circuit de Barcelona-Catalunya, (02/12/16). 


3. Petualangan Singkat Rio di Formula 1

Rio Haryanto, F1 Grand Prix of Germany - Practice

Rio berangkat ke Australia pada Senin (14/03/16) malam WIB untuk menjalani GP Australia yang merupakan seri perdana Formula 1 2016 di Sirkuit Melbourne, Albert Park. Rio menjalani latihan Grand Prix Formula 1 untuk kali pertama di Australia, Jumat (18/03/16). Dia menjalani balapan perdananya pada Minggu (20/03/16). 

Sayang, dalam balapan tersebut pembalap Manor Racing itu hanya bisa menyelesaikan 18 lap dari 57 putaran balapan karena masalah di mobilnya. Sementara itu, Nico Rosberg menjadi pemenang dalam balapan pembuka tersebut. Sedangkan rekan setimnya, Lewis Hamilton harus puas finish di urutan kedua.

Pembalap muda berwajah tampan yang digandrungi para wanita pecinta dunia balap mobil Formula 1 tersebut terus menjalani sederet laganya. Perkembangan terus dicatatkan oleh Rio, namun di beberapa kesempatan ia juga mengalami penurunan penampilan. 

Rio menjalani jadwal yang padat selama bulan Juli. Empat balapan dia jalani bersama Manor Racing. Rio melempem di seri Austria setelah hanya mampu finish di urutan ke-16. Sedangkan balapan tersebut berhasil dimenangkan oleh Hamilton. Sayang pada seri berikutnya, Rio gagal finish pada GP Inggris. Sebab, mobil yang dikendarainya melintir saat menjalani lap ke-25. Bagi Rio, ini merupakan kali ketiga dia gagal finis.

Hamilton melanjutkan dominasi dengan memenangkan balapan itu. Hasil ini membuat perebutan posisi puncak kian sengit. Setelah jeda satu pekan, dia kembali turun pada GP Hungaria dan GP Jerman. Di GP Hungaria, Rio yang posisinya semakin terjepit karena belum juga melunasi utangnya, hanya mampu finis di urutan ke-21.


4. Akhir (Tak) Bahagia Rio dengan Formula 1

Pembalap mobil Formula 1 asal Indonesia, Rio Haryanto.

Pada pertengahan musim 2016 lalu, karier Rio di ajang F1 terpaksa terhenti di tengah jalan. Pasalnya, pembalap kebanggaan Indonesia tersebut tidak mampu melunasi utangnya ke Manor Racing. Manajemen Manor Racing akhirnya memutuskan untuk menggantikannya dengan Esteban Ocon. Rio masih menyimpan ambisi untuk berlaga di F1.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, sebelumnya sudah memberikan keterangan terkait penolakan Pertamina untuk kembali menjadi sponsor Rio Haryanto. Menurutnya, pria yang akrab disapa Cak Imam itu sebenarnya masih yakin jika Rio akan tetap disponsori.

Sayang, keyakinan Imam Nahrawi akhirnya hanya tinggal harapan saja. Rio Haryanto, yang masih berada di Arab Saudi dalam rangka Umroh, membenarkan kabar jika Pertamina sudah enggan mensponsori dirinya di musim depan. "Iya, begitu," kata Rio melalui pesan WhatsApp seperti diberitakan Tempo.

Sebelumya, Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, mengonfirmasi jika Pertamina tak akan mensponsori Rio lagi. Menurutnya, Pertamina tidak bisa memenuhi deadline yang diminta karena masih memerlukan waktu lebih banyak guna pengecekan dokumen secara internal dan menyeluruh.

Rio HaryantoFormula 1Balap Mobil

Berita Terkini