Jenderal Besar Sudirman dan Silat Banjaran
Silat aliran Banjaran begitu mahsyur di daerah Purbalingga dan Jawa Tengah. Kyai Busro ialah tokoh yang mempopuler silat aliran, beruntung bagi Jenderal Sudirman, ia mendapat ilmu silat aliran Banjaran langsung dari Kyai Busro.
Silat aliran Banjaran seperti dikisahkan oleh Muhammad Fuad cucu dari Kyai Busro ialah silat yang memiliki karakteristik persinggungan antara olah kanuragan, olah seni sekaligus olah spiritual.
Aliran Banjaran selalu identik dengan rodad. Rodad seperti dinukil dari suaramerdeka.com ialah seni beladiri dengan muatan spiritual khususnya bernafaskan Islam yang sangat kental.
Hanya dengan kesungguhan dan ketekunan aliran Banjaran akan dapat diserap dengan baik dan penyerapannya tidak sama, Jenderal Sudirman merasakan betul kesungguhan dan ketekunan tersebut. Tapi dengan di ulang 3-5 kali latihan dengan waktu tiap latihan 2 kali 4 jam maka bisa lebih cepat ilmu ini di kuasai bagi yang berniat mempelajarinya.
Pada 1950-an, pusat dakwah yang didirikan H Busyro moncer berkat rodad. Gerakan jurus Banjaran dipadukan dengan ritme shalawat. Keduanya diiringi musik Islami, tetabuhan yang menggunakan kendang, rebab, rebana seperti sebuah kelompok hadrah (grup musik tradisional bernafas Islam).