Suharso Suhandinata, Anak Bos Rokok yang Jadi Diplomat Bulutangkis

Selasa, 20 September 2016 15:26 WIB
Penulis: Ivan Reinhard Manurung | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Pemersatu badan bulutangkis Internasional

Terobosan besar pernah dilakukan oleh Suharso di bidang bulutangkis yakni saat ia mampu menjadi jembatan penghubung antara dua badan bulutangkis dunia, yaitu IBF dan Badminton World Federation (BWF).

BWF sendiri merupakan pecahan dari IBF yang didirikan oleh China pada Februari 1978 di Hongkong. Sebanyak 22 negara yang berasal dari Asia dan Afrika pun turut menjadi bagian dari federasi tersebut.

Berdirinya organisasi itu sendiri tidak lepas dari kekecewaan negara-negara yang bergabung dengan BWF dengan beberapa keputusan IBF. Salah satunya adalah keputusan IBF yang menolak mengeluarkan asosiasi bulutangkis Afrika Selatan karena kasus politik apartheid.

Di tengah konflik tersebut, Suharso muncul sebagai pemersatu dua organisasi itu. Ia rajin menghadiri berbagai rapat-rapat internasional antara negara-negara IBF maupun BWF. Hasilnya, hanya tiga tahun setelah memutuskan keluar dari IBF, negara-negara anggota BWF pun kembali menjadi anggota IBF pada sebuah kongres tertanggal 26 Mei 1981.

Atas kehebatannya tersebut, Suharso pun mendapat julukan Diplomat Bulutangkis. Kepiawaiannya dalam berdiplomasi pun membuat banyak pihak menyamakan dirinya dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, salah satu pendiri organisasi Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

193