Critic Sport

Sektor Tunggal Bulutangkis Sulit Juara, Kapan 'Kemarau Panjang' Itu Berakhir?

Jumat, 18 November 2016 15:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Galih Prasetyo
© Humas PBSI
Ihsan Maulana Mustofa vs Anthony Sinisuka Ginting Copyright: © Humas PBSI
Ihsan Maulana Mustofa vs Anthony Sinisuka Ginting
Progres tunggal putra menjanjikan

Pada turnamen Jerman Open awal November ini, tunggal putra sebenarnya mampu melangkah cukup jauh hingga babak perempatfinal. Sayangnya. Jonatan Christie saat itu harus mengakui keunggulan wakil China, Shi Yuqi dengan skor 21-16, 14-21, dan 14-21.

Sepak terjang dari para pemain muda di sektor tunggal putra yang berada di Pelatnas, Cipayung sebenarnya tidak terlalu mengecewakan. Kemampuan Ihsan Maulan, Anthony Ginting, dan Jonathan Christie disebut sudah jauh meningkat. 

Mereka bahkan mampu bersaing di kejuaraan bulutangkis dengan level tertinggi, bintang enam seperti di Indonesia Open Super Series 2016 lalu. Saat itu, Jonatan memberikan kejutan dengan mengalahkan pebulutangkis papan atas, Lin Dan. Sementara itu Ihsan Maulan bahkan mampu menembus semifinal sebelum dikalahkan oleh Lee Chong Wei.

“Kalau tunggal putra sebenarnya sudah jauh meningkat, ada Anthony Ginting, Ihsan Maulana, dan Jonatan Christie yang sudah bisa mengalahkan pemain top,” ujar mantan pemain bulutangkis dan juga Humas PBSI, Yuni Kartika kepada INDOSPORT.

“Tetapi, memang mereka harus butuh pengalaman bertanding yang lebih banyak, agar lebih matang. Namun, dari segi kualitas mereka sudah bisa mampu bersain, pekerjaan rumah kita adalah membantu mereka untuk meningkatkan pengalaman bertanding dan bagaimana membuat mereka bisa menahan emosi,” jelasnya lebih detail.

Apa yang disampaikan Yuni Kartika memang cukup beralasan. Ketiga pemain muda, baik Jonatan, Ginting dan Ishan, sempat berada di peringkat 20 besar dunia. (Saat ini hanya Jonatan dan seniornya Tommy Sugiarto yang ada di 20 besar. sedangkan Ihsan dan Ginting di 30 besar).

254