Gagal Total di Bulutangkis Asian Games 2018, Malaysia Salahkan Pihak Ini

Senin, 27 Agustus 2018 19:17 WIB
Penulis: Yasmin Rasidi | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Reuters
Pasangan Ganda Putra Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong. Copyright: © Reuters
Pasangan Ganda Putra Malaysia, Goh V Shem/Tan Wee Kiong.

INDOSPORT.COM - Malaysia menjadi salah satu kekuatan bulutangkis yang cukup diperhitungkan dunia. Namun, di Asian Games 2018, negeri jiran ini gagal total. Apa sebabnya?

Kegagalan Malaysia meraih medali di cabang tepok bulu ini menjadi yang pertama sejak Asian Games 1986 di Seoul, Korea Selatan. Ini juga kegagalan keempat sepanjang tahun ini sejak Pekan Olah Raga Negara-negara Persemakmuran atau Commonwealth Games (April), Piala Thomas di Bangkok (Mei), dan Kejuaraan Dunia di Nanjing, China (Juli).

Di kejuaraan dunia, satu-satunya medali yang diraih adalah perunggu lewat Lieuw Darren. Lalu, apa penyebab dibalik kegagalan bulutangkis Malaysia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ini?

Presiden Asosiasi Bulutangkis (BAM) Malaysia Datuk Seri Norza Zakaria mengkritik Komite Pembinaan dan Pelatihan (coaching and training atau C&T) yang dipimpin oleh Datuk Ng Chin Chai. Beberapa pihak lain juga meminta pihak C&T bertanggung jawab atas buruknya performa bulu tangkis di ajang multi-event ini.

"Pihak C&T harus bertanggung jawab, mereka memang sudah berbuat apa saja sejauh ini?" ujar sumber yang dekat dengan BAM, dikutip The New Straits Times. 

C&T kerap jadi kambing hitam karena terlalu banyak unsur politis dan campur tangan urusan pribadi. Sehingga memilih pemain berdasar selera suka atau tidak suka saja, bukan berdasarkan kemampuan dan prestasi.

"Terlalu banyak politik dan ini tidak sehat. C&T tidak bisa mempraktekan pemilihan pemain berdasar suka atau tidak. Ini sudah terjadi lama dan harus dihentikan segera. Komite ini butuh perombakan total," tambahnya.

© INDOSPORT
Pertemuan Marcus/Kevin dan Goh V Shem/Tan Wee Kiong bakal diantisipasi sebagai pertemuan penuh drama. Copyright: INDOSPORTKevin/Marcus berhasil mengalahkan Goh V Shem-Tan Wee Kiong dan Ong Yew Sin-Teo Ee Yi.

Menurut sumber tersebut, pemimpin dengan kepentingan pribadi harus hengkang karena pemimpin yang baik harus memimpin dengan memberikan contoh dan transparansi.

"Buat apa merekrut pelatih asing dan membayar mereka mahal kalau hasilnya tidak ada? Kenapa mengirim pemain ke turnamen yang biayanya mahal tapi mereka tak bisa memenuhi target?" 

Sumber tersebut menambahkan bahwa jika ingin bisa tampil di Olimpiade Tokyo 2020, maka harus ada perubahan. Seperti membebaskan organisasi olahraga dari unsur politik dan membangun pusat pembinaan dan pelatihan yang lebih maju di Bukit Jalil.

Absennya atlet senior Lee Chong-wei akibat cedera membuat performa Malaysia di cabang ini turun drastis. Ganda putra Goh V Shem-Tan Wee Kiong dan Ong Yew Sin-Teo Ee Yi menjadi satu-satunya yang lolos di delapan besar (walau akhirnya kalah).

Dengan ini, target dua perunggu yang ditetapkan menguap. Selain Malaysia, China juga tidak mengirim satu wakilnya di kategori individu (perorangan) bulutangkis Asian Games 2018 setelah tim putra mereka meraih emas dengan mengalahkan Indonesia.

PSSI Tak Menjamin Akan Masa Depan Luis Milla

 

A post shared by INDOSPORT.com (@indosportdotcom) on

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT