Liliyana Natsir Beberkan Hal yang Akan Dirindukan dari Istora Senayan Setelah Pensiun

Minggu, 27 Januari 2019 15:57 WIB
Penulis: Shintya Maharani | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT/Herry Ibrahim
Butet terlihat menghapus air matanya di acara farewel dirinya. Copyright: © INDOSPORT/Herry Ibrahim
Butet terlihat menghapus air matanya di acara farewel dirinya.

INDOSPORT.COM - Setelah menyelesaikan laga final melawan pasangan dari China, Zheng Si Wei/Huang Yaqiong di turnamen Indonesia Masters 2019 pada Minggu (27/01/19) sekitar pukul 17.00 WIB nanti, Liliyana Natsir resmi akan pensiun dari dunia bulutangkis Indonesia.

Berbicara tentang bulutangkis Indonesia, tentu tidak lepas dari tempat legendaris yang menjadi bukti para atlet andalan Indonesia ketika berjuang untuk mengharumkan nama bangsa di mata dunia, yakni Istora Gelora Bung Karno atau yang lebih dikenal dengan nama Istora Senayan.

Begitu juga dengan Liliyana Natsir, stadion yang pertama kali dibuka pada 21 Mei 1961 ini merupakan tempat yang bersejarah baginya karena di tempat inilah atlet yang kerap disapa Butet ini mengakhiri kariernya.

Liliyana pun tidak memungkiri bahwa pada masa pensiunnya nanti, Ia sudah pasti akan merindukan Istora Senayan.

“Ya pastinya (setelah pensiun) akan kangen main di Istora dengan teriakan ‘Owi Butet Owi Butet’ nya,” ujar Liliyana sambil tertawa.

“Selain itu, yang dikangenin adalah momen masuk Istora tuh merinding, terus terharu, bangga gitu kan melihat beribu penonton teriak Owi Butet,” timpalnya.

Tidak hanya Istora Senayan dan para Badminton Lovers Indonesia yang selalu setia untuk menggemuruhkan seisi stadion di setiap pertandingan, Liliyana juga bercerita bahwa akan rindu dengan rekan-rekan seperjuangannya.

“Yang kedua, saya akan kangen masa-masa bareng teman-teman atlet, rutinitas setiap hari, kehidupan di asrama, suasana pertandingan, cuma ya harus saya siapkan dari sekarang. Enggak mungkin kan saya main bulutangkis di usia saya 40 atau 50 tahun,” ujar Liliyana.

“Baik sekarang, dua atau tiga tahun lagi kan akhirnya saya pasti akan berhenti,” tambah putri kebanggaan dari Olly Maramis dan Beno Natsir ini.

Mengaku berat melepaskan dunia yang telah membesarkan namanya tersebut. Liliyana menyiapkan mental sebelum hari terakhirnya berlaga di lapangan sebagai atlet dan dikenang sebagai salah satu legenda terbaik bulutangkis Indonesia.

“Jadi ini saatnya saya harus berhenti, saya harus tegar saya harus siap dengan hal apapun itu,” pungkasnya.

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Sepak Bola hanya di INDOSPORT