INDOSPORT.COM – Keputusan PBSI menunjuk Rionny Mainaky menjadi pelatih pelatnas tunggal putri menjadi salah satu upaya titik balik dalam meraih prestasi bulutangkis Indonesia di sektor putri.
Ya, nomor tunggal putri selalu menjadi momok di setiap turnamen, dan peringkat individu pemain kerap kali menunjukkan penurunan di tengah dominasi pemain Jepang dan China.
Hingga kini hanya Gregoria Mariska Tunjung yang meraih peringkat tertinggi di sektor tunggal putri, yakni di peringkat 15 dunia. Sementara Fitriani masih tertahan di peringkat 30 dan Ruselli Hartawan di peringkat 40.
Kedatangan pelatih berpengalaman, Rionny Mainaky tentu menjadi angin segar bagi bulutangkis Indonesia yang haus prestasi di nomor putri. Mantan pelatih klub dan tim nasional Jepang tersebut kemudian memasang target khusus untuk anak didiknya nanti.
“Yang pertama, rajin dan disiplin dulu. Raih cita-cita dan kesempatan ini. Latihan dan istirahat harus teratur. Olimpiade sudah di ambang pintu, di depan mata,” ucapnya sebagaimana dilansir dari laman resmi PBSI pada Sabtu (16/03/19).
Menyinggul soal olimpiade, Rionny menegaskan jika anak didiknya setidaknya harus mampu memboyong medali di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang, sebagaimana pengalamannya melatih ganda putra Indonesia, dan beberapa anak didiknya di Jepang.
“Dulu saya dan Mas Sigut punya kemauan dan sudah dibuktikan medali emas ganda putra di Olimpiade Beijing 2008 lewat pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan.”
“Lalu di Jepang ada Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi yang dapat emas dan Nozomi (Okuhara) yang dapat perunggu di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.”
“Anak didik saya sangat rajin dan penurut. Mereka telah membuktikan bahwa satu kata, rajin. Ini yang paling penting,” tegas Rionny.
Rionny Mainaky akan mulai melatih Gregoria Mariska dan kawan-kawan di pelatnas tunggal putri pada 1 April 2019 mendatang. Ia akan didampingi Minarti Timur sebagai asisten pelatih.
Ikuti Terus Update Informasi Seputar Bulutangkis Indonesia Hanya di INDOSPORT.COM.