Dikalahkan Inggris dan Denmark, Begini Nasib Tragis Jepang di Indonesia Open

Rabu, 19 Juni 2019 19:51 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Freepik/INDOSPORT
Ilustrasi Indonesia Open Copyright: © Freepik/INDOSPORT
Ilustrasi Indonesia Open

INDOSPORT.COM - Jepang saat ini menjadi salah satu negara terkuat di bulutangkis. Namun siapa sangka, ternyata nasib Negeri Sakura di turnamen Indonesia Open begitu miris?

Bahkan negara yang berhasil menjadi Runner-Up Piala Sudirman 2019 juga kalah dari pencapaian negara-negara non-unggulan Eropa seperti Inggris dan Denmark.

Jika Inggris berhasil merangsak di lima besar klasemen Indonesia Open dengan raihan 7 gelarnya dan Denmark berada di peringkat ke-6 dengan enam gelarnya, lainnya halnya dengan Jepang yang bertengger di peringkat ketujuh dengan perolehan 5 gelarnya.

Jepang sendiri mulai menjuarai turnamen Indonesia Open pada tahun 2015 lewat tunggal putra nomor 1 mereka, yakni Kento Momota yang pada saat itu juga sukses menjadi pebulu tangkis pertama Negeri Sakura yang memenangkan turnamen Super 1000 ini.

Mereka pun eksis di tahun-tahun berikutnya, setidaknya wakil mereka berhasil keluar sebagai juara setiap tahunnya di salah satu nomor pertandingan.

Tahun 2016, pasangan Misaki Matsutomo/Ayake Takeshi berhasil keluar sebagai juara, diikuti oleh Sayako Sato di tahun 2017 di sektor tunggal putri.

Sementara tahun 2018 kemarin, Kento Momota sekali lagi sukses keluar sebagai juara dan menjadi wakil Jepang satu-satunya yang menjuarai turnamen Indonesia Open.

Tentunya raihan Jepang ini sangat tertinggal jauh dari Indonesia dan China yang sejauh ini masih menjadi penguasa turnamen BWF World Tour Super 1000 ini.

Tahun ini, mungkin cerita Negeri Sakura akan menjadi berbeda mengingat kekuatan mereka sudah jauh lebih kuat dan lebih matang.