In-depth

PR Besar Bulutangkis Indonesia di SEA Games 2019

Jumat, 13 September 2019 07:13 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Pesta olahraga dua tahunan se-Asia Tenggara atau SEA Games 2019 akan mulai digelar pada akhir November mendatang, lantas seperti apa PR besar bulutangkis Indonesia?

SEA Games 2019 rencananya akan digelar di Filipina mulai Sabtu (30/11/19) hingga Rabu (11/12/19) mendatang. Salah satu cabang olahraga yang diharapkan bisa mendulang emas untuk Indonesia tak lain, tak bukan adalah bulutangkis.

Ya, mau tidak mau, suka tidak suka, bulutangkis memang selalu menjadi cabang olahraga yang diharapkan bisa menyumbangkan medali emas untuk Tanah Air dalam pesta olahraga apapun itu.

Kali ini, di SEA Games 2019, bulutangkis juga akan dipastikan kembali menjadi tumpuan Indonesia untuk mendulang medali emas, namun seperti apa dilema yang sedang terjadi untuk skuat Bumi Pertiwi?

Berikut INDOSPORT mengulas PR besar bulutangkis Indonesia di SEA Games 2019:

Jangan ulang kembali momen buruk di tahun 2017

Tahun 2017 bisa dibilang menjadi momen yang paling buruk untuk Indonesia dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ditargetkan bisa membawa pulang tiga medali emas, wakil Tanah Air malah hanya berhasil menyumbang satu emas saja.

Satu emas yang berhasil didulang Indonesia berasal dari pebulutangkis tunggal putra, yakni Jonatan Christie di nomor tunggal. Berhadapan dengan Khosit Phetpradab, unggulan kedua dari Thailand, ia menang dengan skor 21-19, 21-10.

Sementara medali lainnya berasal dari  tim beregu putri, Ihsan Maulana Mustofa di nomor tunggal putra, Gregoria Mariska Tunjung di nomor tunggal putri, dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di nomor ganda putra yang berhasil menyumbangkan medali perunggu.

Tentu saja, sebagai salah satu negara yang terkenal dengan olahraga bulutangkisnya, pencapaian Indonesia tak seharusnya berada di bawah Thailand yang berhasil meraih empat medali emas.

Di tahun 2019 ini, segalanya harus mulai berubah. Tetapi juga bukan tugas yang mudah bagi PBSI mengingat seluruh atlet bulutangkis saat ini sedang dalam masa kualifikasi Olimpiade 2020.