Menyambut Kembalinya Carolina Marin ke Level Top Bulutangkis Dunia

Sabtu, 21 September 2019 19:14 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Mantan tunggal putri nomor satu dunia, Carolina Marin, kembali menggebrak usai memastikan lolos ke babak final China Open 2019. 

Carolina Marin kembali lagi ke performa terbaiknya setelah mengalami cedera panjang sejak awal tahun. 

Carolina Marin melaju ke babak final usai menundukkan wakil Jepang, Sayaka Takahashi, dengan rubber set, 20-22, 21-13, 21-18. 

Final China Open 2019 jadi final pertama bagi Marin sejak cedera ligamen lutut yang diderita pada partai puncak Indonesia Masters 2019 di Senayan, Jakarta, Januari lalu. 

Carolina Marin pun cukup emosional dengan kemenangannya ini. Maklum, selama kurang lebih enam bulan dirinya absen yang membuatnya peringkatnya melorot sampai ke posisi 26. 

"Kalau Anda mengalami cedera lama dan menjalani penyembuhan, Anda tak akan mudah menyerah. Saya bahagia bisa mencapai final pada turnamen kedua usai pulih," ujar Marin dilansir dari laman BWF

© Twitter @CarolinaMarin
Carolina Marin saat cedera di Indonesia Masters 2019. Copyright: Twitter @CarolinaMarinCarolina Marin (kanan) saat cedera di Indonesia Masters 2019.

Carolina Marin selama ini memang dikenal sebagai salah satu tunggal putri terbaik dunia. Ia pernah menempati peringkat pertama pada 2017 silam. 

Marin juga tercatat tiga kali menjadi juara dunia. Bahkan, ia jadi pebulutangkis Spanyol pertama yang meraih medali emas Olimpiade Rio 2016. 

Marin sebetulnya sudah memulai debut pascacedera pada ajang Vietnam Open 2019 lalu. Namun kala itu penampilannya belum begitu maksimal. 

Barulah di China Open 2019 ia mulai menemukan sentuhannya. Carolina Marin menyingkirkan mantan juara dunia 2017, Nozomi Okuhara, pada babak 32 besar. 

Berlanjut ke babak 16 besar, Marin menyingkirkan ratu bulutangkis Amerika Serikat, Beiwen Zhang. Kemudian di babak 16 besar ia mengalahkan Bing Jiao He dan Sayaka Takahashi pada babak semifinal. 

Sejumlah unggulan seperti Pusarla Shindu dan Akane Yamaguchi memang sudah gugur sebelum final. Namun, bukan berarti peluangnya untuk juara mudah. 

Di partai final nanti, pebulutangkis 26 tahun itu sudah dinanti tunggal putri terbaik dunia saat ini, Tai Tzu Ying.