In-depth

Evaluasi Tunggal Putra Indonesia Pasca China Open

Selasa, 24 September 2019 19:32 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© bwfworldtour.bwfbadminton.com/INDOSPORT
Jonatan Christie dan Anthony Ginting China Open 2019. Copyright: © bwfworldtour.bwfbadminton.com/INDOSPORT
Jonatan Christie dan Anthony Ginting China Open 2019.

INDOSPORT.COM - Gagal bawa pulang medali emas seperti tahun 2018 lalu, ini evaluasi wakil Indonesia sektor tunggal putra di turnamen bulu tangkis China Open 2019.

Indonesia mengirimkan empat wakil tunggal putra di China Open. Keempat wakil tersebut adalah Jonatan Christie (4), Anthony Sinisuka Ginting (7), Tommy Sugiarto, dan Shesar Hiren Rhustavito.

Pecinta bulu tangkis Tanah Air harus kecewa sebab Ginting gagal mempertahankan gelar juara setelah kalah di final menghadapi lawan yang sama tahun lalu, Kento Momota.

Sementara itu, ‘perang saudara’ sudah terjadi di babak pertama yang mempertemukan Jonatan vs Shesar, sedangkan Tommy berhasil lolos hingga babak kedua.

Berikut portal berita olahraga INDOSPORT menghadirkan evaluasi sektor tunggal putra Indonesia di China Open 2019 lalu.

Anthony Sinisuka Ginting

© Matt Roberts/Getty Images
Anthony Sinisuka Ginting di ajang China Open 2019. Copyright: Matt Roberts/Getty ImagesAnthony Sinisuka Ginting di ajang China Open 2019.

Satu hal yang perlu diapresiasi dari Anthony Sinisuka Ginting adalah fisik. Ginting berhasil melewati lima pertandingan dengan rubber game.

Rata-rata setiap partai yang dimainkan Ginting selalu mencapai waktu satu jam, kecuali di babak perempatfinal saat menumbangkan Sai Praneeth dalam tempo waktu 55 menit.

Namun sayangnya, fisik yang prima dari Ginting tidak diimbangi dengan mental yang kuat di partai final saat menghadapi Kento Momota. Alhasil, ia kerap melakukan kesalahan yang tidak perlu.

“Di akhir itu saya memang kesal sendiri karena keulang bikin kesalahan. Kalau kesalahan saya nggak sebanyak itu, saya bisa menang,” ujar Ginting dikutip dari situs resmi BWF.

Meski begitu, Ginting telah menunjukkan daya juang untuk mengejar poin. Momota juga punya determinasi yang membuat Ginting kalah selama lima kali sepanjang tahun 2019.

Jonatan Christie

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTTunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT

Berstatus sebagai unggulan keempat, Jonatan Christie justru gagal menunjukkan permainan terbaik di China Open. Ia harus tersingkir di babak pertama dari sesama pebulu tangkis Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito.

Kekalahan Jonatan bisa dimaklumi sebab ia belum lama menderita cedera. Kondisinya juga belum 100 persen pulih untuk bisa mengikuti turnamen seberat China Open.

Jonatan harus lekas move on dan menatap Korea Open yang dihelat 24-29 September 2019. Ia berharap dapat menyamai pencapaiannya tahun lalu, yakni menembus semifinal.

Shesar Hiren Rhustavito

© Ivan Shum/Getty Images
Shesar Hiren Rhustavito saat bertanding di Badminton Asia Mixed Team Championships 2019 Copyright: Ivan Shum/Getty ImagesShesar Hiren Rhustavito saat bertanding di Badminton Asia Mixed Team Championships 2019

Pebulu tangkis muda ini secara mengejutkan mampu mengalahkan Jonatan di babak pertama lewat pertarungan tiga set. Penguasaan tempo menjadi kunci kemenangan Shesar.

Shesar berhasil membuat Jonatan melakukan kesalahan sendiri di set ketiga dan akhirnya memenangkan laga dengan skor yang cukup jauh 21-10.

Namun sayangnya, Shesar gugur di babak kedua dari waki Hong Kong, Ng Ka Long Angus, dua set langsung dengan skor identik 21-10 dan 21-10.

Tommy Sugiarto

© bwfbadminton
Tommy Sugiarto, pebulutangkis Indonesia. Copyright: bwfbadmintonTommy Sugiarto, pebulutangkis Indonesia.

Tommy Sugiarto bermain apik di babak pertama. Ia berhasil mengalahkan Wong Wing Ki Vincent dua set langsung dengan skor 21-10 dan 21-15.

Namun sayangnya, Tommy harus berjumpa Momota di babak kedua. Tommy dilibas tunggal putra terbaik dunia itu dengan skor 10-21 dan 11-21.

Tommy siap bertarung lebih keras di Korea Open nanti dan mengulangi pencapaiannya tahun lalu yang mampu menembus final.