Naomi Osaka Akui Terbebani Saat Jadi Petenis Nomor 1 Dunia

Senin, 7 Oktober 2019 16:59 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Xinyu Cui/Getty Images
Naomi Osaka di turnamen tenis di China. Copyright: © Xinyu Cui/Getty Images
Naomi Osaka di turnamen tenis di China.

INDOSPORT.COM – Petenis asal Jepang Naomi Osaka mengakui bahwa dirinya merasa terbebani saat menjadi petenis nomor satu dunia per Januari, awal tahun 2019.

Sebelumnya, petenis berusia 21 tahun itu terakhir meraih gelar saat menjadi juara di Australia Terbuka pada Januari dan meraih peringkat satu dunia. Namun, ia gagal untuk juara di tiga seri Grand Slam berikutnya.

Hal ini menyebabkan dirinya mengalami pemerosotan karier di musim ini dan ia harus kehilangan posisi teratasnya lalu digeser oleh Ashleigh Barty pada bulan Juni ke posisi ketiga.

Osaka mengatakan bahwa penurunannya tersebut disebabkan karena ia hanya berfokus pada statistik setelah kemenangannya di Melbourne awal tahun ini.

"Saya benar-benar menghitung poin peringkat,” pungkas Osaka seperti dikutip melalui AFP.

"Saya terlalu berorientasi pada statistik setelah saya memenangkan Australia Terbuka karena ada semacam beban besar jika Anda nomor satu sekarang. Saya merasa saya tak boleh kalah,” tambahnya.

Ia juga menuturkan bahwa dirinya berharap tidak akan terjebak dalam tekanan yang sama yang ia rasakan setelah ia meraih gelar juara Australia Terbuka dan merengkuh posisi satu dunia.

"Sejujurnya, sepertinya saya tidak akan pernah merasakan hal yang sama seperti yang kurasakan lagi setelah Australia," katanya tentang harapan setinggi langit yang dia tempatkan pada dirinya sendiri.

Naomi Osaka menandakan ‘kebangkitan’ peformanya ketika berhasil mengalahkan peringkat satu dunia saat ini, yakni petenis asal Australia Ashleigh Barty dalam laga Final China Terbuka 2019 di Beijing dengan skor  3-6, 6-3, dan 6-2 selama 1 jam 50 menit.

Penulis: Ergian Pinandita