PBSI Minta Menpora Zainudin Amali Beri Perhatian Khusus ke Bulutangkis

Sabtu, 26 Oktober 2019 18:13 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto meminta ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberi perhatian khusus terhadap bulutangkis Indonesia. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto meminta ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberi perhatian khusus terhadap bulutangkis Indonesia.

INDOSPORT.COM – Sekjen PBSI, Achmad Budiharto meminta ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali memberi perhatian khusus terhadap cabang olahraga (cabor) bulutangkis Indonesia.

Menurut Achmad, perhatian atau bantuan khusus yang dimaksud itu bukan hanya berupa dana atau anggaran, tetapi juga fasilitas berupa peralatan latihan fisik yang dibutuhkan oleh seluruh atlet demi peningkatan prestasi.

“Perhatian atau bantuan khusus itu bisa berupa peralatan seperti shuttlecock, peralatan latihan fisik, dan juga anggaran. Kalau anggaran bisa digunakan untuk try out, nutrisi sekaligus vitamin atlet, karena nutrisi dan vitamin atlet harganya lumayan mahal,” kata Budi, dilansir dari laman berita olahraga Antara.

Lebih lanjut, dia menuturkan perhatian khusus itu harus diberikan mengingat ada dua perhelatan besar yang akan dihadapi Indonesia dalam waktu dekat, yaitu SEA Games 2019 di Filipina dan Olimpiade Tokyo 2020.

“Terutama menjelang Olimpiade 2020, kami berharap Menpora bisa memberika perhatian kepada cabor yang akan dipertandingkan di Olimpiade itu, termasuk bulutangkis. Apalagi bulutangkis merupakan salah satu cabor yang prestasinya sudah mendunia,” tambahnya.

Sementara itu, senada dengan Budi, pelatih kepada ganda putra PBSI, Herry Iman Pierngadi juga meminta kepada Menpora baru agar dana untuk cabor bulutangkis Indonesia ditingkatkan dan Pelatnas harus sering ditinjau secara bertahap.

Dia juga menambahkan anggaran yang diberikan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan prestasi masing-masing cabor. Dengan begitu, diharapkan bisa lebih memajukan cabang-cabang yang belum berprestasi.