Catatan Manis Melati Daeva, dari Gabung Klub di Usia 14 Tahun Hingga Juara French Open

Senin, 28 Oktober 2019 15:25 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© melatidaeva
Melati Daeva Oktavianti tampak asyik memanfatkan waktu liburan di Paris. Copyright: © melatidaeva
Melati Daeva Oktavianti tampak asyik memanfatkan waktu liburan di Paris.

INDOSPORT.COM - Sukses meraih juara di Denmark Open dan French Open secara berturut-turut, perjalanan panjang telah dilalui Melati Daeva Oktavianti sejak usia 14 tahun.

Sukses bersama Praveen Jordan meraih dua gelar juara di dua turnamen bergengsi secara berturut, Denmark Opend an French Open, Melati Daeva Oktavianti menjelma menjadi idola baru dunia bulutangkis Indonesia.

Tetapi tak banyak yang mengetahui, apa yang dituai Melati Daeva saat ini, adalah merupakan hasil dari apa yang telah dirinya tanam sejak masih usai belia, 14 tahun.

Pada usia 14 tahun itu, dara manis kelahiran Serang 26 Oktober 1994 itu mengawali karier bulutangkisnya dengan bergabung ke klub PB Djarum di Kudus, Jawa Tengah pada tahun 2008.

Tergembleng tiga tahun di salah satu klub bulutangkis terbaik di dunia itu, Melati Daeva pun langsung bisa mendapatkan prestasi di tahun 2011. Yakni ketika pada tahun 2011, dirinya bersama Edi Subaktiar behasil meraih medali perunggu Asia Junior Championships.

Bahkan setahun berselang Melati Daeva/Edi Subaktiar sukses menjadi yang terbaik di dunia, sebagai juara BWF World Junior Championships.

Terhitung sukses dalam nomor ganda campuran di level junior. Pada tahun 2013, Melati Daeva dipindahkan ke nomor ganda putri, berduet dengan Rosyita Eka Putri. Dan menyusul dengan Melvira Oklamona setahun setelahnya.

Sayang kala itu Melati Daeva hanya mampu mencatatkan prestasi sebagai runner up di Maldives International 2013 dan Vietnam International 2014.

Gelar juara justru kembali sukses di dapat Melati Daeva kala sempat bermain di nomor ganda campuran bersama Edi Subaktiar di Banuinvest International 2012.

Jalan baik nampaknya memang selalu berpihak untuk Melati Daeva ketika bermain di sektor ganda campuran. Karena ketika dipasangkan dengan pemain lainnya, Ronald Alexander, dirinya juga bisa meraih juara di Indonesia International 2014 dan Chinese Taipei Master 2015.

Bahkan ketika kembali berganti duet dengan Alfian Eko Prasetya, Melati Daeva juga sempat meraih gelar juara di Vietnam Open 2017.

Praveen Jordan/Melati Daeva

Tahun 2018 menajdi awal baru dalam karier Melati Daeva. Dirinya kembali mendapatkan pasangan baru di sektor ganda campuran, Praveen Jordan.

Era baru Praveen Jordan/Melati Daeva pun dimulai dengan jalan yang tak mulus. Tersingkir di babak 16 besar Malaysia Master 2018 dan juga harus angkat koper saat sudah masuk semifinal Indonesia Masters, harus dirasakan keduanya.

Beruntung Praveen Jordan/Melati Daeva sempat bisa menembus final India Open 2018, meski akhirnya harus kalah dari Matias Christiansen/Christinna Pedersen. Catatan di India Open tersebut juga merupakan yang terbaik bagi Praveen Jordan/Melati Daeva di tahun 2018.

Di tahun 2019, kiprah pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva sempat menjadi sorotan. Sebab dari tiga final yang berhasil mereka tembus, tak satupun yang berujung dengan juara.

Tetapi pada akhirnya, dengan kerja keras keduanya, Praveen Jordan/Melati Daeva berhasil memupus catatan buruk di final Denmark Open 2019.

Mengalahkan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping,  Praveen Jordan/Melati Daeva  berhasil menjadi juara untuk pertama kalinya sebagai pasangan.

Semakin luar biasa ketika gelar itu berhasil digandakan Praveen Jordan/Melati Daeva dengan gelar juara French Open 2019 seminggu berselang, (27/10/19).