Anthony Ginting Dirugikan Wasit, Direktur Acara Bulutangkis Asia Kirim Surat ke BWF

Senin, 18 November 2019 14:43 WIB
Penulis: Fuad Noor Rahardyan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Humas PBSI
Kekalahan kontroversial Anthony Sinisuka Ginting membuat Direktur Acara Bulutangkis Asia, Bambang Roedyanto, mengirimkan surat elektronik ke BWF, Minggu (17/11/19). Copyright: © Humas PBSI
Kekalahan kontroversial Anthony Sinisuka Ginting membuat Direktur Acara Bulutangkis Asia, Bambang Roedyanto, mengirimkan surat elektronik ke BWF, Minggu (17/11/19).

INDOSPORT.COM – Direktur Acara Bulutangkis Asia, Bambang Roedyanto, diketahui mengirimkan surat elektronik ke BWF. Ia mengirimkan surel akibat kekalahan Anthony Sinisuka Ginting di final Hong Kong Open 2019 yang berbau kontroversial (17/11/19).

Setelah pertandingan Anthony Ginting melawan Lee Cheuk Yiu (Hong Kong), ia mengunggah cuitan di Twitter perihal pengiriman surelnya ke BWF. Ia pun meminta video rekaman bukti poin terakhir Lee Cheuk Yiu kepada warganet.

Saat itu, Ginting tengah tertinggal di kedudukan 20-21. Ia kemudian bisa mencuri angka lewat sontekan di depan net. Namun, umpire memutuskan fault karena raket Ginting dianggap mengenai net. Hal itu berbuah angka kemenangan untuk Lee Cheuk Yiu.

Padahal, dari rekaman kamera di samping net, raket Ginting tidak terlihat sedikit pun mengenai net. Dalam tayangan ulang pun, shuttlecock pengembalian Lee Cheuk Yiu juga sudah masuk ke area lapangan Ginting.

Tak pelak, Ginting langsung mundur dan merunduk usai dinyatakan kalah. Dalam aturan, pemain juga tidak memiliki hak protes apa pun terkait hal ini. Namun, Ginting tetap menerima kekalahan ini dan mendapat penghormatan dari sang lawan.

Dalam partai puncak yang sengit itu, Anthony Ginting mulanya merebut set pertama dengan 21-16. Namun, pada set kedua, ia mulai mengendur dan membuat banyak kesalahan sendiri. Ginting pun terpaksa merelakan set kedua dengan skor 10-21.

Pada set penentu, Anthony Sinisuka Ginting sempat tertinggal jauh. Namun, ia mulai bisa menyamakan kedudukan hingga 20-20. Hanya saja, dua poin terakhir Lee Cheuk Yiu membuatnya meraih gelar Hong Kong Open 2019. Sedangkan, Ginting masih nirgelar meski sudah menggapai empat final tahun ini.

Sejauh ini, belum diketahui bagaimana tanggapan BWF mengenai surat protes Roedyanto. Namun, yang jelas, keputusan sang umpire itu telah ramai menimbulkan pro dan kontra, terutama di media sosial.

Roedyanto sendiri sangat dekat dengan dunia bulutangkis Indonesia. Sejauh ini, ia telah berkontribusi dalam kesuksesan penyelenggaraan turnamen Indonesia Open. Salah satunya ialah menarik banyak mitra untuk berpartisipasi.