Murray Sebut Tenis Membantunya Lupakan Peristiwa Mengerikan di Masa Lalu

Rabu, 27 November 2019 11:36 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Gareth Cattermole/Getty Images
Petenis Andy Murray dan sang istri, Kim Sears di peluncuran film dokumenternya berjudul Resurfacing. Copyright: © Gareth Cattermole/Getty Images
Petenis Andy Murray dan sang istri, Kim Sears di peluncuran film dokumenternya berjudul Resurfacing.

INDOSPORT.COM – Sebentar lagi secara resmi, sebuah film dokumenter “Resurfacing” akan tayang pada Jumat pekan ini (29/11/19) di situs Amazon Prime. Film yang bercerita tentang petenis Andy Murray itu akan membahas seluk beluk kehidupan, salah satunya adalah peristiwa-peristiwa yang mengerikan di masa lalu Murray.

Seperti salah satunya adalah saat Murray buka-bukaan soal trauma masa kecilnya. Ternyata, dulu petenis berusia 32 tahun ini nyaris menjadi korban penembakan kala seorang pria bersenjata pada tahun 1996 menyerbu sekolah dasar di Dunblane dan membunuh 17 orang.

Melansir dari laman Smh, Murray menuturkan bahwa olahraga tenis yang menyelamatkan Murray dari trauma peristiwa mengerikan itu. Tenis ia manfaatkan sebagai jalan pelarian dari kegelapan masa lalunya.

“Anda bertanya kepada saya beberapa saat yang lalu mengapa tenis penting bagi saya. Saya mengalami hal yang terjadi di Dunblane, ketika saya berusia sekitar sembilan tahun. Segalanya terasa sulit bagi semua anak-anak di sana karena berbagai alasan,” tutur Murray.

"Itu masa yang berat untuk anak-anak, harus melihat peristiwa itu dan tak mengerti apa yang terjadi. Lalu 6 sampai 12 bulan setelah itu, saudara saya juga pindah dari rumah."

Tidak hanya itu, “Resurfacing” juga akan membahas mengenai percekcokan keluarga dan cedera pinggul yang dialami yang sempat membuatnya frustrasi akan kegagalan dan nyaris membuatnya gantung raket.

“Tenis adalah jalan keluar bagi saya dalam beberapa hal,” tambah Andy Murray yang telah dikonfirmasi akan mengikuti Australia Terbuka 2020 mendatang dan memperebutkan gelar Grand Slam bersama petenis-petenis hebat lainnya.

Penulis: Ergian Pinandita