Evaluasi Tunggal Putra Indonesia di Malaysia Master: Gagal Total Bukan Karena Kualitas

Sabtu, 11 Januari 2020 17:00 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Ilustrasi/INDOSPORT
Jonatan Christie, Anthony Ginting dan sejumlah tunggal putra Indonesia, gagal total di Malaysia Master 2020. Apa yang jadi penyebabnya? Copyright: © Ilustrasi/INDOSPORT
Jonatan Christie, Anthony Ginting dan sejumlah tunggal putra Indonesia, gagal total di Malaysia Master 2020. Apa yang jadi penyebabnya?

INDOSPORT.COM - Jonatan Christie, Anthony Ginting dan sejumlah tunggal putra Indonesia, gagal total di Malaysia Master 2020. Apa yang jadi penyebabnya?

Turun dengan empat tunggal putra terbaiknya, mulai dari Jonatan Christie, Anthony Ginting, Tommy Sugiarto hingga Shesar Hiren Rhustavito, Indonesia gagal mengirimkan satupun wakilnya di semifinal Malaysia Master 2020.

Dengan Jonatan Christie dan Anthony Ginting yang sbeenarnya datang sebagai unggulan. Indonesia hanya bisa mengirimkan Jonatan Christie hanya sampai ke perempatfinal. Sementara tiga tunggal putra lainnya harus rela terhenti di putaran pertama dan kedua Malaysia Master 2020.

Penyebab Kekalahan

Diluar Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren Rhustavito yang memang terhitung wajar mengalami kekalahan dari lawan yang dihadapinya, Jonatan Christie dan Anthony Ginting sebenarnya terhitung tak layak tersingkir dari lawannya.

Terutama Anthony Ginting yang mengalami kekalahan di putaran pertama Malaysia Master dari pemain kualifikasi, Huang Yuxiang.

Melawan Huang  Yuxiang yang hanya berada di peringkat 27 dunia, Anthony Ginting yang berperingkat 7 dunia sebenarnya punya modal keunggulan head to head 3-0. Tetapi di atas lapangan semua berjalan berbeda.

Anthony Ginting yang sebenarnya menang kelas, justru sering terlihat gagal mengantisipasi pukulan-pukulan drive Huang Yuxiang sepanjang dua set. 

Meski sempat bisa mengimbangi mengejar poin, Anthony Ginting pun selalu kehilangan fokus di poin-poin genting, mendekati game poin yang kemudain berujung kemenangan Huang Yuxiang, 21-16 dan 22-20.

Jonatan Christie

Setali tiga uang, Jonatan Christie juga sebenarnya sangat mungkin untuk mengalahkan lawannya di babak perempatfinal, Ng Ka Long Angus.

Meski datang dengan head to head imbang 4-4, Jonatan Christie sebenarnya punya modal bagus selalu menang di dua pertandingan terakhirnya melawan Ng Ka Long Angus.

Di atas lapangan, keunggulan Jonatan Christie pun sempat terlihat. Dimana pada set pertama, tunggal putra Indonesia itu bisa menang dengan poin 21-15.

Tetapi di set kedua, semua berubah. Jonatan Christie tampak menurunkan tempo dan mengendurkan serangannya. Sehingga Ng Ka Long Angus bisa mengambil alih permainan, untuk menang mudah 21-12.

Di set ketiga pun Jonatan Christie terlihat kerap melakukan keputusan yang salah dalam mengembalikan bola. Hasilnya meski tipis, Ng Ka Long Angus bisa kembali mengambil set dalam kemenagan 21-18.

Dari pertandingan melawan Ng Ka Long Angus, terlihat jelas bahwa fokus menjadi masalah utama Jonatan Christie. Selain juga dirinya kerap terburu-buru berusaha mengambil poin, seperti yang terlihat di set ketiga.

Seusai pertandingan Jonatan Christie pun mengakui bahwa beberapa keputusannya yang diambilnya salah. Di set kedua, dirinya mengendurkan serangan karena salah memperhitungkan tekanan angin yang ada di sisi lapangannya. Namun ternyata perkiraannya salah, sehingga Ng Ka Long Angus bisa bangkit dan menang dengan mudah.

Melihat kekalahan Jonatan Christie dan Anthony Ginting yang lebih disebabkan oleh masalah fokus, maka harapannya di turnamen selanjutnya, Indonesia Master 2020 hal itu bisa segera diperbaiki. 

Sebab menjadi hal yang termaafkan juga, jika Jonatan Christie dan Anthony Ginting belum sepenuhnya fokus, mengingat Malaysia Masters adalah turnamen BWF World Tour pertama di tahun 2020.