'Mission Impossible' Gregoria Mariska di Thailand Masters 2020

Jumat, 24 Januari 2020 07:43 WIB
Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Visual China Group via Getty Images
Tugas berat tengah diemban oleh wakil Indonesia dari sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Runtu di ajang Thailand Masters 2020. Copyright: © Visual China Group via Getty Images
Tugas berat tengah diemban oleh wakil Indonesia dari sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Runtu di ajang Thailand Masters 2020.

INDOSPORT.COM – Tanpa mengurangi rasa hormat, tugas berat tengah diemban oleh wakil Indonesia dari sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Runtu di ajang Thailand Masters 2020. Bak ‘Mission Impossible’, berbagai jalur terjal harus dilalui kekasih Mikha Angelo tersebut bila ingin menjadi yang tertinggi di podium.

Seperti kita ketahui, Gregoria Mariska Runtu saat ini mewakili Indonesia di ajang Thailand Masters 2020. Kompetisi BWF World Tour 2020 kelas 300 itu saat ini baru saja menyelesaikan fase perdelapanfinal, dengan Gregoria sukses melajut ke babak perempatfinal untuk bertanding melawan Akane Yamaguchi pada Jumat (24/01/2020).

Hal tersebut dipastikan usai dirinya mengalahkan wakil tuan rumah, Busanan Ongbamrungphan dengan skor yang cukup sengit. Gregoria harus melalui tiga set untuk meraih kemenangan 14-21, 21-11, 21-10 dan melaju ke fase perempatfinal.

Fase perempatfinal inilah yang akan menjadi tantangan sesungguhnya untuk Gregoria di ajang Thailand Masters 2020. Akane Yamaguchi, wakil dari Jepang satu ini bukanlah lawan yang sembarangan.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Akane Yamaguchi berhasil menjadi juara sektor tunggal putri Indonesia Open 2019 usai mengalahkan tunggal India, P.V. Sindhu pada babak final dengan skor 21-16 dan 21-15 di Istora Senayan, Minggu (21/07/19). Foto: Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTAkane Yamaguchi.

Akane Yamaguchi merupakan salah satu dari pebulutangkis tunggal putri saat ini yang memiliki stamina dan teknik mumpuni. Peringkat tiga dunia menjadi bukti nyata dirinya merupakan lawan yang tangguh untuk dihadapi Gregoria saat ini.

Terlebih, rekor pertemuan keduanya saat ini sangat menguntungkan Akane. Total Gregoria kalah empat kali dari lima pertemuan. Satu-satunya kemenangan yang diraih Gregoria pada saat keduanya pertama kali bertemu, dan itu terjadi di Istora Senayan dalam ajang Asian Games 2018 silam.

Tantangan selanjutnya Gregoria bila berhasil lolos adalah sosok Carolina Marin, unggulan keempat dalam kompetisi ini dan juga peringkat 10 dunia. Gregoria berpotensi bertemu eks tunggal putri nomor satu dunia tersebut jika Marin mampu mengalahkan Sayaka Takahashi.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Carolina Marin melaju ke final Indonesia Masters 2020. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTCarolina Marin.

Berbeda dengan Akane yang dinilai terlalu tangguh, Marin memiliki rekor yang tidak terlalu mengerikan saat bertemu dengan Gregoria.

Keduanya tercatat hanya bertemu sekali untuk kemenangan Marin pada 2018 silam, dan Gregoria sejatinya mampu mengubah catatan rekor tersebut mengingat Marin sendiri mengalami penurunan performa belakangan ini. Tapi yang perlu diingat adalah pengalaman Marin yang wajib diwaspadai.

Gregoria juga wajib memasang mata pada dua tunggal putri lainnya yang berbada di bagan yang berbeda. Dua tunggal putri tersebut adalah wonderkid dari Korea Selatan, An Se-young, dan jawara Indonesia Masters 2020, Ratchanok Intanon.

Rekor pertemuan Gregoria dengan An Se-young hanya terjadi sekali, di tahun 2017 dengan kemenangan wakil Korea Selatan tersebut di kejuaraan Asia Junior Championship.

© bwfbadminton
Tunggal putri berbakat asal Korea Selatan, An Se-young Copyright: bwfbadmintonAn Se-young.

An Se-young saat ini menjadi sorotan karena di usianya yang masih sangat muda, 17 tahun, dirinya sudah ‘nangkring’ di posisi 9 ranking dunia. Momen yang paling dikenang darinya tentu terjadi di tahun 2019 lalu, saat mengalahkan Carolina Marin di final French Open 2019.

© Dimas Ramadhan/INDOSPORT
Pebulutangkis cantik Thailand, Ratchanok Intanon Copyright: Dimas Ramadhan/INDOSPORTPebulutangkis cantik Thailand, Ratchanok Intanon.

Dan yang terakhir ada raja tunggal putri ASEAN, Ratchanok Intanon. Jawara Indonesia Masters 2020 ini memiliki rekor yang fantastis ketika bersua dengan Gregoria. Sejak pertama kali bertemu di Indonesia Open 2018 hingga Malaysia Masters 2020 lalu, Ratchanok selalu menang dengan skor 7-0, alias tak pernah kalah dari total tujuh kali bertemu.