In-depth

Menakar Peluang Ganda Putra Indonesia di All England 2020, Jaminan Gelar?

Senin, 9 Maret 2020 21:43 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© INDOSPORT
Menakar peluang keempat wakil ganda putra Indonesia di Kejuaraan All England 2020, 11-15 Maret 2020. Copyright: © INDOSPORT
Menakar peluang keempat wakil ganda putra Indonesia di Kejuaraan All England 2020, 11-15 Maret 2020.

INDOSPORT.COM - Turnamen bergengsi All England 2020 segera bergulir besok Selasa (11/03/20) sampai 15 Maret mendatang di Arena Birmingham, Inggris. Sebanyak 15 wakil Indonesia turut berpartisipasi di semua sektor nomor putra dan putri. 

Salah satu yang paling menonjol tentu saja adalah wakil ganda putra Tanah Air. Indonesia mengirimkan empat wakil di turnamen ini. 

Seperti sebelum-sebelumnya, ganda putra Indonesia diharapkan menjadi tumpuan untuk menorehkan prestasi. Keempat wakil yang bermain esok hari adalah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Fajar Alfian/Muhammad Rian, dan Wahyu Nayaka Arya/Ade Yusuf Santoso. 

Peluang Indonesia untuk mendominasi sektor ganda putra sangat besar karena di sana terdapat tiga pasangan yang menempati lima besar peringkat BWF. Ketiga pasangan itu adalah Kevin/Marcus (1), Ahsan/Hendra (2), dan Fajar/Rian (5). 

Bahkan, Ahsan/Hendra yang tahun ini jadi unggulan keenam merupakan juara bertahan. Keduanya pun diyakini bakal melangkah jauh untuk edisi tahun ini. 

Ganda putra berjulukkan The Daddies akan bertemu pasangan Jepang, Akira Koga/Taichi satito, di babak pertama. Sementara pasangan Kevin/Marcus lebih beruntung bisa langsung ke babak kedua setelah Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty mengundurkan diri. 

Tantangan berat harus dihadapi oleh pasangan Fajar/Rian. Unggulan kelima ini harus berhadapan dengan veteran Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad Petersen, di babak pertama. 

Tantangan tak kalah berat juga harus dihadapi pasangan Wahyu Nayaka/Ade Yusuf yang berjumpa lawan kuat unggulan ketiga asal China, Li Junhui/Li Yuchen. 

Dari lawan-lawan di babak pertama, sepertinya pasangan Ahsan/Hendra dan Kevin/Marcus tak akan menemukan hambatan berarti. Karena selain unggul peringkat, mereka unggul head-to-head atas lawan-lawannya. 

Peluang 50:50 harus dihadapi oleh Fajar/Rian. Walau secara peringkat unggul, namun duo Denmark, Mathias Boe/Mads Conrad Petersen, memiliki segudang pengalaman yang siap merepotkan. 

Nasib sial sepertinya akan dijumpai pasangan Yusuf/Ade di babak pertama. Sang lawan, Li Junhui/Li Yuchen, masih terlalu kuat buat Yusuf dan Ade. Kecuali ada kejutan besar, Li Junhui/Li Yuchen diyakini bakal menang cukup mudah. 

Peluang All Indonesian Final

Jika mampu melewati tantangan di babak pertama, pasangan Ahsan/Hendra dan Kevin/Sanjaya berpeluang besar untuk bisa melaju jauh ke final. 

Lawan kuat yang siap menantang kemungkinan hanya datang dari dua pasangan, yakni wakil China Li Junhui/Li Yuchen dan wakil Jepang Takeshi Kamura/Keigo Sonoda. 

Untungnya, secara head to-head dan peringkat, The Minions dan The Daddies masih unggul dari kedua pasangan Asian Timur itu. Maka dari itu, peluang terjadinya All Indonesian Final sangat terbuka lebar di kejuaraan All England 2020 kali ini. 

Pasangan Kevin/Marcus sampai saat ini masih berada di puncak ranking dunia. Begitu pun dengan Ahsan/Hendra yang sering tembus final sepanjang tahun 2019 lalu. 

The Daddies tercatat sanggup memenangi empat gelar super series. Pasangan Ahsan/Hendra tercatat selalu memenangi 11 semifinal yang mereka lalui sepanjang tahun lalu. 

Sementara itu pasangan Kevin/Marcus memborong dengan 8 gelar. Menariknya, mayoritas gelar yang diraih didapatkan usai mengalahkan Ahsan/hendra di babak final. 

Gelar-gelar bergengsi yang didapatkan Kevin/Marcus usai mengalahkan Ahsan/Hendra di final adalah Indonesia Open 2019, Indonesia Masters 2019, China Open 2019, Japan Open 2019, dan Denmark Open 2019. 

Awal tahun ini, kedua pasangan juga menunjukkan penampilan yang prima. Atas berbagai torehan prestasi yang diraih kedua pasangan terbaik Indonesia itu, maka peluang untuk terjadi All England 2020 sangat terbuka lebar.

Akan tetapi, seandainya final impian itu tak terwujud, wakil Indonesia diyakini tetap berpeluang besar untuk merebut gelar, entah itu pada diri pasangan Kevin/Marcus atau pun Ahsan/Hendra.