Evaluasi Tunggal Putra Indonesia di All England 2020: Gagal karena Hantu Beban Masa Lalu

Selasa, 17 Maret 2020 19:01 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ilustrasi/INDOSPORT
Tommy Sugiarto. Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie Copyright: © Ilustrasi/INDOSPORT
Tommy Sugiarto. Anthony Sinisuka Ginting, dan Jonatan Christie

INDOSPORT.COM – Anthony Ginting, Jonatan Christie, Tommy Sugiarto dan Shesar Hiren Rhustavito gagal total di turnamen bulutangkis All England 2020, ada apa?

Datang dengan empat orang pebulutangkis tunggal putra terbaiknya saat ini, Indonesia gagal total di turnamen bulutangkis All England 2020.

Padahal dengan prestasi sejauh ini, Indonesia cukup diunggulkan di sektor tunggal putra, di mana ada dua wakilnya yang disematkan status unggulan. Anthony Ginting sebagai unggulan keempat dan Jonatan Christie sebagai unggulan keenam.

Namun sayangnya harapan tinggi yang dilambungkan kepada keduannya, belum bisa dijawab dengan prestasi tahun ini.

Secara ironis Anthony Ginting dan Jonatan Christie harus tersisih sejak putaran pertama, bersama juga Tommy Sugiarto. Sementara Shesar Rhustavito, sedikit lebih baik, dengan sempat melaju hingga putaran kedua.

Menjadi sangat ironis, selain karena status unggulan yang tersemat kepadanya, sebenarnya Anthony Ginting khususnya, datang dengan modal yang sangat baik. Juara di Indonesia Masters 2020 dan selalu menang di Badminton Asia Championship 2020.

Namun modal tersebut ternyata tidak cukup. Anthony Ginting harus menyerah dua set langsung melawan Rasmus Gemke, 14-21 dan 18-21.

Di atas kertas Rasmus yang berperingkat 20 dunia saat ini, memang masih cukup jauh dari Anthony Ginting yang berperingkat empat dunia.

Namun seperti yang diakui juga oleh pebulutangkis kelahiran Bandung itu, dirinya tak bisa mengatur fokus maksimal ketika melawan Rasmus Gemke di babak kedua, sbeelum akhirnya kalah dalam skor yang tak terlalu jauh.

Jika melihat hasil baik sebelum All England 2020 dan kurang fokusnya Anthony Ginting ketika melawan Rasmus Gemke, bisa jadi dirinya saat itu terbebani fakta, bahwa selama empat kali sebelumnya tampil di All England, dirinya selalu tersingkir di putaran pertama.

Hingga akhirnya beban tersebut, membuatnya kini justru kembali tersingkir di putaran pertama.

Jonatan Christie

Berbeda dengan Anthony Ginting, Jonatan Christie yang tersingkir di putaran pertama oleh pebulutangkis Malaysia Lee Zii Jia, dengan mudah untuk dicari tahu apa yang menyebabkan hal itu terjadi.

Jonatan belum bisa menunjukkan penampilan terbaiknya sepanjang tahun 2020. Terlebih ketika beberapa kali kalah di Badminton Asian Team Championship 2020, Jonatan Christie terlihat sekali masih belum berada dalam puncak penampilannya hingga All England 2020 lalu.

Bahkan diakui langsung oleh pria yang akrab disapa Jojo itu, bahwa dirinya belum cukup memiliki kepercayaan diri di atas lapangan, meski telah berusaha maksimal selama dua minggu pasca tampil buruk di Badminton Asia Team Championship 2020.

Masalah mental tampaknya juga yang menjadi penyebab kekalahan Shesar Hiren Rhustavito dari Rasmus Gemke di putaran kedua. Namun bukan karena masalah mental yang ada pada Shesar, melainkan lebih pada mental sang lawan yang sedang bagus-bagusnya pasca menyingkirkan Anthony Ginting.

Terbukti meski kalah, Shesar Hiren sempat memberikan perlawanan maksimal, hingga membuat pertandingan harus disudahi dengan tiga set, dan skor yang tipis 21-18, 13-21 dan 19-21.

Sementara itu untuk kegagalan Tommy Sugiarto, pada akhirnya memang tak lepas dari kualitas lawan yang masih ada di atas dirinya. Sebab Tommy harus tersingkir dari ungulan ketujuh asal China Shi Yuqi.

Selain karena peringkat yang masih sangat terpaut jauh, sembilan milik Shi Yuqi, berbanding 26 milik Tommy Sugiarto. Pebulutangkis China itu juga terbukti unggul dalam agregat pertemuan atas Tommy sebelum All England 2020, dalam kedudukan 2-1.

Pada akhirnya, dengan apa yang terjadi di All England 2020, masalah lebih banyak berkaitan kepada mental dan beban menjalani turnamen bulutangkis tertua di dunia itu.

Maka harapannya dengan banyaknya waktu ke depan untuk memperbaiki diri, Anthony Ginting, Jonatan Christie, Tommy Sugiarto, dan Shesar Rhustavito bisa kembali membawa gelar juara ke tanah air Indonesia.