In-depth

Joko Suprianto, Tunggal Putra Terakhir Indonesia yang Juarai German Open

Rabu, 25 Maret 2020 16:46 WIB
Penulis: Subhan Wirawan | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Joko Suprianto, mantan tunggal putra Indonesia Copyright: © Tony Marshall/EMPICS via Getty Images
Joko Suprianto, mantan tunggal putra Indonesia

INDOSPORT.COM - Berikut profil Joko Suprianto, sang tunggal putra terakhir asal Indonesia yang berhasil menjuarai ajang bulutangkis German Open.

Turnamen bulutangkis German Open 2020 sendiri akhirnya mengalami penundaan, hal ini disebabkan pasca munculnya ancaman virus corona yang mulai tersebar ke benua Eropa. 

Jika melihat jadwal yang ada, seharusnya turnamen German Open 2020 telah berlangsung sejak 3 hingga 8 March 2020 silam, namun BWF akhirnya memutuskan untuk menunda ajang bulutangkis kelas Super 300 tersebut.

Penundaan German Open 2020, melanjutkan turnamen BWF World Tour China Master 2020 yang sebelumnya juga telah mengalami penundaan atau pembatalan akibat dampak ancaman virus corona.

Meski kompetisi dipastikan tertunda, namun sejumlah fakta menarik berhasil tersaji sepanjang sejarah bergulirnya turnamen yang memperebutkan total hadiah hingga 170 ribu dollar tersebut.

Salah satunya adalah pebulutangkis Indonesia terakhir yang berhasil menjuarai ajang ini. Lantas siapakah sosok tersebut? Berikut INDOSPORT coba mengulas, profil Joko Suprianto sang tunggal putra terakhir Indonesia di German Open.

Joko Suprianto merupakan tunggal putra kelahiran Solo yang cukup diperhitungkan di dunia bulutangkis, bahkan mantan pebulutangkis yang kini berusia 54 tahun tersebut beberapa kali sempat menduduki peringkat satu BWF.

Penampilan puncak Joko Suprianto terjadi pada September 1996 silam, di mana dirinya berhasil mengambil alih tempat teratas peringkat dunia tunggal putra setelah mengalahkan pemain top Tiongkok, Dong Jiong.

Sepanjang karier, sejumlah gelar bergengsi berhasil diraih Joko Suprianto diantaranya juara World Championships, dua kali juara World Cup, empat kali Thomas Cup, satu kali Asian Games, serta lima medali emas SEA Games.

Joko Suprianto juga menjadi bagian dalam kontingen Indonesia yang berhasil meraih empat gelar Thomas Cup secara berurutan, mulai dari tahun 1994 hingga 2000.

Sementara di ajang German Open, dirinya berhasil menjadi juara pada tahun 1995, di mana dalam partai final Joko Suprianto berhasil mengalahkan tunggal putra asal Denmark, Poul-Erik Høyer Larsen dengan dua set 17–14 dan 15–11.

Capain tersebut menjadikannya sebagai pebulutangkis Indonesia yang pernah juara di ajang German Open hingga sekarang, sebelumnya para tunggal putra Tanah Air hanya mampu melangkah hingga partai final.

Beberapa tunggal unggul Indonesia era milenial seperti Simon Santoso maupun Tommy Sugiarto misalnya, mereka hanya bisa menjadi runner up di tahun 2012 dan 2013.