Pakai Jersey yang Sama dengan Lawan di All England, Axelsen Harus Bayar Denda

Sabtu, 28 Maret 2020 18:51 WIB
Penulis: Elizabeth Ayudya Ratna Rininta | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Shi Tang/Getty Images
Viktor Axelsen dan Chou Tien Chen sama-sama memakai jersey putih di All England 2020. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Viktor Axelsen dan Chou Tien Chen sama-sama memakai jersey putih di All England 2020.

INDOSPORT.COM - Tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, harus membayar denda lantaran mengenakan jersey dengan warna yang sama seperti lawannya di All England 2020. 

Turnamen All England 2020 tak hanya menjadi ajang bulutangkis besar dan prestisius. Melainkan, sarat akan sejarah, bagi Viktor Axelsen dan Chou Tien Chen di final.

Saat pertandingan dimulai, penonton disambut pemandangan yang sangat langka, di mana kedua pemain mengenakan seragam yang sama, yakni berwarna putih. 

Sejatinya, bila terdapat momen demikian, pemain unggulan terbaik berhak memilih seragam yang dikenakan saat bermain, sementara lawan harus memakai warna lain. 

Viktor Axelsen, ngotot memakai warna putih, serupa dengan Chou Tien Chen. Tunggal putra Denmark itu beralasan, dirinya selalu memakai warna itu di setiap pertandingan di All England 2020. Dalam memperingati ulang tahun yang ke-110, Yonex memang membagikan jersey berwarna putih ke semua pemain yang disponsorinya.

Alhasil, peraih gelar juara All England 2020 di nomor tunggal putra itu harus membayar denda sebesar 250 euro (Rp4,5 juta). Jumlah yang tidak terlalu besar, namun Axelsen cukup menyayangkan adanya aturan tersebut.

"Saya tetap memakai seragam berwarna putih, karena inilah yang selalu saya kenakan di semua pertandingan di turnamen ini. Saya pun mengikuti instruksi pihak sponsor saya, Yonex," tutur Axelsen, dilansir dari laman Sport Tv.

"Saya rasa, aturan ini agak konyol. Nyatanya, di Wimbledon (turnamen tenis), mengenakan jersey berwarna sama ya tidak masalah," sambungnya. 

Selanjutnya, Axelsen menyarankan agar turnamen All England berikutnya, seluruh pemain boleh mengenakan pakaian berwarna sama. Baginya, penonton tetap bisa membedakan pemain satu dengan lainnya.