Petenis Ukraina Mengaku Pernah Ditawari Uang untuk Mengalah di Australia Terbuka

Senin, 13 April 2020 22:05 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Barrington Coombs/Getty Images for LTA
Sergiy Stakhovsky juara Fuzion 100 Ikley Trophy 2018. Copyright: © Barrington Coombs/Getty Images for LTA
Sergiy Stakhovsky juara Fuzion 100 Ikley Trophy 2018.

INDOSPORT.COM - Petenis Ukraina Sergiy Stakhovsky mengungkapkan bahwa dia pernah ditawari uang untuk sengaja mengalah dalam pertandingan di Australia Terbuka 2009. Di babak pertama itu, ia akan melawan petenis Prancis, Arnaud Clement.

Pernyataan kontroversial itu diungkapkan saat Sergiy Stakhovsky berada dalam sebuah wawancara dengan televisi Ukraina, beberapa waktu lalu.

"Ketika saya berada di Australia Terbuka, saya ditawari 100 ribu dolar supaya saya kalah di babak pertama melawan Arnaud Clement. Ada dua orang dari mereka dan mereka didukung oleh 'investor'," ujar Stakhovsky, dikutip dari Tennis World USA, Senin (13/04/20).

"Saya akhirnya kalah dalam pertandingan setelah memimpin dua set. Saat meninggalkan lapangan, saya pikir jika dia berdiri di sana, saya akan memukulnya dengan raket saya," sambungnya.

Stakhovsky juga mengatakan hal yang sama saat dia membahas pertandingan itu dengan Unit Integritas Tenis (TIU), yang baru saja didirikan pada saat itu. 

"Setelah pertandingan saya pergi ke TIU (Unit Integritas Tenis) dan mereka bertanya siapa yang menawari saya uang. Saya bertanya apakah mereka siap untuk melindungi keluarga saya? Karena orang-orang yang menawari saya uang itu berbahaya, dan seluruh keluarga saya ada di Ukraina. TIU mengatakan mereka tidak dapat menjamin apa pun."

Untuk diketahui, pertandingan itu berakhir dengan kemenangan Clement 6-3, 2-6, 4-6, 6-2, 6-1.

Sebelumnya Stakhovsky terkenal karena mengalahkan pemenang delapan kali dan juara bertahan Roger Federer di babak kedua Kejuaraan Wimbledon 2013. Ia mengakhiri rekor legenda tenis asal Swiss itu dengan 36 perempat final Grand Slam berturut-turut dan mencapai Top 40 dalam nomor tunggal dan ganda.

Penulis: Maulana Yusuf