Media Thailand Soroti Tajam Prahara Antara Malaysia dengan Eks Pelatihnya

Rabu, 15 April 2020 15:21 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Pressreader
Prahara antara Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) dengan eks pelatih ganda putrinya, Lim Pek Siah mendapat sorotan tajam dari media Thailand. Copyright: © Pressreader
Prahara antara Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) dengan eks pelatih ganda putrinya, Lim Pek Siah mendapat sorotan tajam dari media Thailand.

INDOSPORT.COM - Prahara antara Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) dengan eks pelatih ganda putrinya, Lim Pek Siah mendapat sorotan tajam dari media Thailand.

Beberapa waktu lalu, eks pelatih ganda putri Malaysia yang saat ini melatih di Timnas Bulutangkis Singapura, Lim Pek Siah mengungkapkan soal ketidakadilan yang diterimanya selama melatih di BAM.

Menurut eks pelatih yang sukses mempersembahkan beberapa gelar Super Series untuk sektor ganda putri Malaysia dan medali emas di Commonwealth Games 2018, ia tidak mendapat perlakuan yang adil dari BAM, dimana gaji yang ia peroleh tidak lebih besar dari pelatih asing.

Media Thailand, Siam Sports pun menyoroti hal tersebut. Terlebih lagi pernyataan Lim Pek Siah soal Asosiasi Bulutangkis Singapura yang tahu bagaimana cara memperlakukan pelatih mereka juga mendapat sorotan tajam dari media Thailand.

Menurut media Thailand, perlakuan adil yang diterima oleh Lim Pek Siah dari Singapura sangat wajar jika membuatnya meninggalkan Malaysia setelah semua ketidakjelasan yang dialaminya selama melatih di BAM.

Meskipun seluruh pernyataan pelatih Lim Pek Siah dibantah keras oleh Sekjend BAM saat ini, yakni Kenny Goh yang menyebut bahwa mereka memberi perlakuan yang sama pada setiap pelatih.

Terutama yang terlibat di Project 24. Tidak ada pembedaan antara pelatih asing dan lokal. Semua memiliki tujuan dan sistem yang jelas demi mencapai target medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Walaupun kini sudah melatih di Singapura namun keberadaan Lim Pek Siah tampaknya sangat dirindukan oleh BAM. Sebab setelah ditinggal olehnya, sektor ganda putri Malaysia tidak bisa berbuat banyak di sepanjang tahun 2019 lalu.