Perjalanan Sulit Pebulutangkis Naturalisasi Australia Asal Indonesia Sebelum Corona

Kamis, 16 April 2020 09:43 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Matt Roberts/Getty Images
Berikut perjalanan pebulutangkis naturalisasi Australia asal Indonesia, Setyana Daniella Florensia Mapasa sebelum pandemi corona. Copyright: © Matt Roberts/Getty Images
Berikut perjalanan pebulutangkis naturalisasi Australia asal Indonesia, Setyana Daniella Florensia Mapasa sebelum pandemi corona.

INDOSPORT.COM – Berikut perjalanan pebulutangkis naturalisasi Australia asal Indonesia, Setyana Daniella Florensia Mapasa sebelum pandemi corona.

Setyana Daniella Florensia Mapasa sendiri memang merupakan pebulutangkis asal Indonesia yang dinaturalisasi Australia pada 2014 lalu.

Pebulutangkis berusia 24 tersebut lahir di Manado, Sulawesi Utara. Dirinya sekarang akfif berkarier mewakili Australia di sektor ganda putri bersama pasangannya Gronya Somerville.

Setyana Mapasa sejatinya sempat masuk pelatnas PBSI saat masih junior, tetapi ia mengalami cedera dan dipaksa pensiun dini. Namun dirinya mencoba peruntungan di Australia.

Prestasi gemilang Setyana salah satunya tercipta pada 2019 lalu. Duet Setyana/Gronya sukses menjuarai gelaran Canada Open 2019, setelah mengalahkan pasangan Korea Selatan, Chang Ye-na/Kim Hye-rin.

Namun nyatanya Setyana Mapasa pernah memberikan kontribusi yang cukup apik di Timnas bulutangkis Indonesia pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis Junior 2013 lalu.

Pada ajang itu, Indonesia diketahui berpeluang meraih gelar juara dunia kategori beregu untuk kali perdana. Mengingat, tim Merah Putih berhasil mencapai partai final dan berhadapan dengan Korea Selatan.

Sayangnya, pasangan Setyana/Rosyita Eka Putri gagal memberikan kemenangan di partai penenttuan sektor ganda putri saat kedudukan imbang 2-2.

Setyana/Rosyita yang berhadapan dengan Chae Youu-jung/Kim Ji Won kalah dengan skor akhir 18-21, 11-21 dan harus membuat Indonesia puas hanya meraih medali perak.

Ini pun menjadi tahun terakhir Setyana membela Indonesia, karena tepat di tahun 2014, ia sudah berjuang bersama Gronya Somerville sebagai wakil Australia.

Terlepas dari kenangan Setyana bersama Indonesia, kali ini INDOSPORT mencoba untuk merangkum perjalanan pebulutangkis naturalisasi Australia itu sebelum pandemi corona.

Pasangan Setyana/Somerville nyatanya mengawali perjalanan yang sangat sulit di awal 2020 ini. Mengingat, dalam tiga ajang beruntun, mereka harus tersingkir lebih cepat.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Pasangan Australia, Gronya Somerville/Setyana Mapasa tampak lesu dalam ajang Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta. Foto Herry Ibrahim/INDOSPORT Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTPasangan Australia, Gronya Somerville/Setyana Mapasa tampak lesu dalam ajang Indonesia Open 2019 di Istora Senayan, Jakarta. Foto Herry Ibrahim/INDOSPORT

Saat berjuang di Malaysia Masters 2020, Setyana/Somerville harus tersingkir di putaran pertama oleh wakil Thailand, Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (13-21, 16-21).

Pada ajang selanjutnya di Indonesia Masters 2020, pasangan Australia ini juga harus disingkirkan di babak awal dari wakil Jepang Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi (13-21, 21-17, 9-21).

Setyana/Somerville juga belum bisa bangkit ketika bertarung di ajang Thailand Masters 2020. Mereka kembali tersingkir di babak 32 besar usai kalah 6-21, 19-21 dari Baek Ha Na/Jung Kyung Eun (Korea Selatan).

Barulah pada ajang Victor Oceania Championship 2020, Setyana/Somerville mampu membanggakan Australia. Mereka mampu meraih gelar juara di nomor ganda putri.

Setyana/Somerville tampil sangat meyakinkan sejak awal, di mana mereka menumbangkan wakil Tahiti Maeva Gaillard/Esther Tau dengan skor telak 21-4, 21-1.

Dominasi Setyana/Somerville terus berlanjut ketika mereka berhadapan dengan rekan senegaranya hingga partai final. Bahkan pada partai final mereka tetap meraih kemenangan besar.

Berhadapan dengan Sally Fu/Alyssa Tagle di partai punca Victor Oceania Championship 2020, Setyana/Somerville sukses membungkam rekan senegaranya dengan skor 21-9, 21-10.

Ini menjadi ajang terakhir yang dimainkan oleh pebulutangkisn naturalisasi Australia asal Indonesia pada 2020 sebelum adanya pandemi corona.