Profil Dounia Pelupessy, Pebulutangkis Muda Swiss Berdarah Indonesia Putri Legenda Belanda

Kamis, 16 April 2020 17:16 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Tampil cemerlang mewakili Swiss dalam turnamen bulutangkis internasional, ini profil singkat dari pebulutangkis muda Dounia Pelupessy yang berdarah Indonesia.

Dounia Pelupessy merupakan salah satu pebulutangkis Eropa berbakat yang dimiliki oleh Swiss. Di usianya yang masih 17 tahun, bersama dengan Milena Schnider dari Swiss, ia sukses menempati peringkat 1 dunia di sektor ganda putri bulutangkis Eropa.

Lantas, siapakah sebenarnya sosok Dounia Pelupessy dan darimanakah darah Indonesia yang dimilikinya, berikut INDOSPORT.com sajikan profil singkat tentang Dounia Pelupessy:

Memiliki Darah Indonesia dari Sang Ayah

Dounia Pelupessy merupakan anak dari Pierre Pelupessy yang merupakan eks pemain bulutangkis Belanda yang memiliki darah Indonesia.

Mengutip 24 Heures, Pierre Pelupessy merupakan eks pemain bulutangkis asal Indonesia yang besar di Belanda. Lalu ia hijrah ke Swiss dan tinggal selama 13 tahun terakhir.

Berkat bakat dan kegigihannya, Pierre Pelupessy berhasil menduduki peringkat 13 dunia yang merupakan peringkat tertinggi di sepanjang kariernya bermain bulutangkis dan kini setelah gantung raket, ia menjadi pelatih bulutangkis di Swiss.

Awal Mula Berpasangan dengan Milena Schnider

Mengutip dari Badminton Europe, Dounia Pelupessy sejatinya tidak berpasangan dengan pasangannya saat ini yakni Milena Schnider di awal kariernya. Pasangan terdahulunya adalah Amy Tan yang merupakan pemain junior asal Belanda.

Tetapi, pelatih junior Swiss kemudian memasangkannya dengan Milena Schnider dan keputusan tersebut ternyata tepat, bersama dengan pebulutangkis Milena Schnider, Dounia Pelupessy menjadi pemain ganda putri junior yang menduduki peringkat 1 di Eropa.

Duet yang harmonis

Meskipun duet antara Dounia Pelupessy dengan Milena Schnider bukan duet yang direncanakan, tetapi pada akhirnya hasil yang berhasil mereka raih sangat baik.

Setidaknya, mereka selalu merasa nyaman setiap bermain bersama dan berhasil memenangkan Kejuaraan Junior Kroasia dan mencapai perempatfinal internasional Kroasia dan turnamen-turnamen bergengsi lainnya.

Terancam Berpisah

Baru saja memulai debut yang indah dan manis, Dounie Pelupessy sudah harus rela kehilangan rekan duetnya, Milena Schnider di Kejuaraan Junior Eropa 2020 mendatang.

Ya, karena usia Milena Schnider yang sudah tidak lagi junior di tahun 2020 ini memaksa Dounia Pelupessy untuk bermain di sektor tunggal putri. Selain itu, masa depan dirinya dengan rekan duetnya pun akan bergantung pada keputusan para pelatih di Swiss.

Dilema dengan Pendidikan

Meskipun karier Dounia Pelupessy di dunia bulutangkis bagus, namun di dunia pendidikan ternyata ia begitu dilema. Usia 17 tahun memang merupakan usia yang sangat penting bagi seorang atlet untuk menentukan nasibnya di masa depan.

Walaupun memiliki prestasi bagus di dunia bulutangkis, Dounia Pelupessy juga tak berencana untuk tidak menyelesaikan pendidikannya.

Tetapi, karena ia mengikuti Sekolah Budaya Umum di Gymnase de Beaulieu, dan permintaannya tidak cukup banyak untuk membuka kelas khusus maka hal tersebut pun menjadi dilema bagi gadis 17 tahun.

Sang ayah sudah mengkritik habis kebijakan sekolah, tetapi tidak menghasilkan apapun, sebagaimana dikutip dari Tio.ch. Tidak ingin kehilangan bakat terbaik, presiden Badminton Swiss, Robber de Kock pun langsung mendatangi sekolah Dounia Pelupessy untuk mencari solusi terbaik hingga kini bagaimana solusinya belum ditemukan secara pasti.