3 Negara Antah Berantah yang Pernah Bikin Gebrakan di Badminton

Kamis, 23 April 2020 15:13 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Meskipun bukan negara-negara yang termasuk dalam negara yang sangat jago bulutangkis, namun tiga negara antah berantah ini pernah membuat sebuah gebrakan yang luar biasa di dunia badminton.

Bahkan gebrakan-gebrakan yang dilakukan oleh negara antah berantah ini pasti membuat siapapun terpukau. Lantas negara antah berantah mana sajakah yang sudah membuat gebrakan di dunia bulutangkis?

Berikut INDOSPORT.com merangkum tiga negara antah berantah bulutangkis yang sukses membuat gebrakan luar biasa di dunia badminton:

Sri Lanka

Sri Lanka pernah membuat sebuah gebrakan yang luar biasa di Piala Sudirman 2019 meskipun berstatus sebagai negara antah berantah. Lewat tangan pelatih asal Indonesia, Tony Wahyudi, Sri Lanka sukses meraih medali emas di Piala Sudirman 2019.

Tergabung di grup 3 bersama 7 negara lain yaitu Irlandia, Swiss, Autralia, Slovakia, Selandia Baru, Lithuania, dan Nepal, Sri Lanka sukses mengalahkan lawan-lawannya tersebut untuk meraih juara pertama.

Tim negara yang menjadi andalan grup 3B itu berhasil menjadi juara di babak playoffs setelah menumbangkan Irlandia dengan skor 3-2 berkat ganda putri Thilini Pramodika Hendahewa/Kavidi Sirimannage yang sukses mengalahkan Rachael Darragh/Chloe Magee dengan skor 21-15, 22-24, 21-17.

Uganda

Negara Uganda pernah membuat sebuah gebrakan di dunia badminton, dimana salah satu legendanya yakni Edwin Ekiring menjadi pebulutangkis Afrika yang sukses meraih peringkat tertinggi dunia dan tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2015.

Selama bermain di bulutangkis, Edwin King ternyata telah tampil sebanyak dua kali di panggung Olimpiade yakni Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012 silam.

Pada olimpiade pertama di Beijing, China, langkah Edwin terhenti pada babak 32 besar usai ditaklukkan pebulutangkis asal Korea Selatan Park Sung Hwan lewat straight set 5-21 dan 8-21.

Sedangkan pada olimpiade kedua yang ia ikuti di London, Inggris. Edwin tergabung dalam grup F bersama tunggal putra Malaysia, Wong Wing Ki dan Brice Leverdez asal Perancis. Lagi-lagi impian menjadi juara kandas di tengah jalan setelah menderita dua kali kekalahan.

Sebelum pensiun, Edwin King pernah menduduki peringkat 76 dunia dan peringkat tersebut menjadi peringkat tertinggi yang pernah diraih oleh tunggal putra Afrika sampai saat ini.

Kiribati

Kiribati merupakan sebuah pula kecil di Samudera Pasifik yang dua pemainnya, yakni Teitiria Utimawa dan Tinabora Takeiaki sukses membuat gebrakan dan menjadi legenda di negara tersebut.

Dilansir dari BWF, di bawah asuhan pelatih Dean Lewis, kedua pebulutangkis Kiribati tersebut berhasil meraih gelar di kompetisi Samoa 2019 Pacific Games yang diselenggarakan pada bulan Juli silam.

Kedua pebulutangkis tersebut selanjutnya bermain di Perth International dan South Australia International dan berhasil meraih gelar di sektor tunggal dan ganda.

Tidak hanya itu, sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Teitiria Utimawa telah menjadi pesaing potensial untuk lolos ke panggung pesta olahraga 4 tahunan sedunia tersebut.