Cerdiknya Taufik Hidayat Saat Kalahkan Larsen di Thomas Cup 2000

Sabtu, 9 Mei 2020 17:46 WIB
Penulis: Prabowo | Editor: Arum Kusuma Dewi
© VCG/VCG via Getty Images
Taufik Hidayat, mantan pebulutangkis Indonesia. Copyright: © VCG/VCG via Getty Images
Taufik Hidayat, mantan pebulutangkis Indonesia.

INDOSPORT.COM - Thomas Cup 2000 di Malaysia jadi prestasi yang patut dibanggakan wakil bulutangkis Indonesia. Saat itu, putra-putra Merah Putih keluar jadi juara usai mengalahkan China, 3-0 di partai puncak.

Namun, ada fakta menarik yang diungkapkan pelatih Taufik Hidayat yang jadi salah satu tunggal putra andalan saat itu, Mulyo Handoyo. Adalah kemenangan atas pebulutangkis Denmark, Poul Larsen di semifinal.

Saat itu, kedudukan kedua tim masih sama kuat 1-1. Hendrawan yang tampil sebagai tunggal pertama kalah dari Peter Gade. Indonesia lantas menyamakan skor setelah pasangan Tony Gunawan/Rexy Mainaky mengalahkan Martin Lundgaard Hansen/Lars Paaske (15-7, 15-3).

Laga ketiga akhirnya mempertemukan Taufik melawan Poul yang wajib dimenangkan untuk membawa unggul. Saat itulah terkuak strategi cerdik dari Mulyo.

"Saya instruksikan Taufik untuk memancing emosi dari Paul. Caranya, saat dia dapat servis, dia saya minta untuk mengulur waktu dengan break entah itu minum atau minta agar lapangan dipel," ungkap Mulyo dalam acara Webinar yang diselenggarakan Pengkot PBSI Solo, Sabtu (09/05/20).

"Ternyata memang berhasil dan Paul kepancing emosinya dan akhirnya berpengaruh pada permainan. Itu strategi di luar teknis, tapi tetap dengan cara sportif untuk mengganggu konsentrasi lawan," tambah dia.

Mulyo tak menampik, secara kualitas Poul Larsen disebutnya luar biasa. Untuk itu, diperlukan 'strategi lain' agar bisa mengalahkan mantan peraih medali emas Olimpiade Atlanta tersebut.

"Saya sudah mengamati betul bagaimana kemampuan Paul. Apa yang saya lakukan saat itu karena dari segi teknis dan kemampuan dia sangat luar biasa," papar Mulyo.

Strategi cerdik itu membuahkan hasil dan Taufik menang 15-11 dan 15-9. Indonesia juga melaju ke final setelah memenangkan dua game sisa melalui Candra Wijaya/Sigit Budiarto, dan Marleve Mainaky.

Taufik Hidayat telah gantung raket pada tahun 2012 lalu, tetapi dirinya sama sekali tidak meninggalkan dunia bulu tangkis.

1